"Save Our Palestine... Save Our Palestine... Save Our Palestine" "Please Pray for Palestine...."

bisnis syariah

html stats

Glitter Words
Glitter Words


Pahingan Sedayu dalam Memori

>> Monday, August 30, 2010



Suasana pasar yang ramai sudah tak asing bagi saya. Di mana-mana pasar memang selalu ramai. Bukan pasar namanya kalau tidak ramai. Namun tetap saja ada yang berbeda setiap saya pulang kampung (baca: mudik) ke Gresik, terutama bila sedang di Sedayu.

Jarak pasar yang hanya beberapa langkah dari rumah nenek membuat saya selalu bersemangat untuk mengunjunginya setiap pagi. Padahal dari tahun ke tahun suasananya relatif sama, tidak ada perubahan signifikan. Meskipun demikian, kerinduan menginjakkan kaki di Pasar Mriyunan sungguh menguasai hati dan fikiran saya.


Seperti pasar pada umumnya, Pasar Mriyunan-Sedayu juga menjual berbagai lauk-pauk (terutama ikan laut), peralatan dapur, buah, peralatan kebersihan, dan berbagai panganan (jajanan tradisional). Perbedaannya bila di pasar-pasar umumnya menjual berbagai macam kebutuhan, termasuk buku, pakaian, dsb. Pasar Mriyunan tidak menyediakan hal-hal tsb setiap hari. Kita hanya bisa mendapatkannya saat Pasar Pahing atau dikenal dengan sebutan Pahingan . Disebut juga Hari Pasaran. Jatuhnya Pahingan ditentukan berdasarkan penanggalan Jawa.

Nah, Pahingan inilah yang selalu saya nantikan. Ada perasaan senang tersendiri ketika saya berkesempatan datang ke Pahingan. Pasar menjadi lebih ramai. Berbagai barang dijajakan di sana. Apapun ada. Tentu saja yang biasa dijual di pasar. Saking ramainya, bahkan untuk jalanpun susah.Kemacetan pun tak terelakkan lagi. Mulai dari len (baca: angkot), motor, truk bak, hingga becak; semua tumpah ruah di sana.

Saya jadi teringat, suatu ketika saya terpisah di pasar. Saat itu sedang Pahingan jadi suasananya ramai sekali. Daripada saya celingak-celinguk, akhirnya saya memutuskan pulang ke rumah.

Hal lain yang membuat saya senang bila Pahingan. Karena toko nenek saya juga akan lebih ramai. Biasanya nenek selalu mengajak saya untuk menemaninya menjaga toko. Sayang sekarang tokonya sudah dijual. Karena nenek sudah semakin renta. Walaupun begitu, satu hal yang pasti, kenangan itu kan tetap terpatri.

Bicara tentang Pahingan, saya sudah tak sabar utk mudik dan mengunjungi Pasar Mriyunan kembali. Semoga saja kebagian Pahingan.


0 comments:

Post a Comment

Silakan masukkan komentar Anda. Jangan melakukan spam, gunakan bahasa yang sopan. Admin akan memeriksa komentar yang masuk. Terima kasih. :-)

bisnis syariah

Blogger

Komentar Artikel

Artikel Terbaru

Glitter Words
Belajar menjadi pembelajar yang baik

(c) 2009, Butiran Pasir

  © Blogger templates Shiny by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP