"Save Our Palestine... Save Our Palestine... Save Our Palestine" "Please Pray for Palestine...."

bisnis syariah

html stats

Glitter Words
Glitter Words


Tak Ikut Sasar Istana, Massa KAMMI Demo BI

>> Friday, December 11, 2009

Sasaran demonstrasi KAMMI berbeda dengan Gerakan Indonesia Bersih

VIVAnews - Menjelang siang, ratusan demonstran sudah mulai berdatangan di Bundaran Hotel Indonesia. Namun massa ini terpecah, antara massa Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) dan massa yang bergabung dalam Gerakan Indonesia Bersih.

Massa Gerakan Indonesia Bersih yang terdiri dari Himpunan Mahasiswa Islam, Komite Independen Pengawas Pemilu dan Badan Eksekutif Mahasiswa ini hanya berhenti sebentar untuk melanjutkan demonstrasi ke kawasan Monas yang berhadapan dengan Istana Negara. Sementara massa KAMMI akan melanjutkan unjuk rasa ke Gedung Bank Indonesia di Jalan Kebon Sirih.

"Kami menuntut penuntasan kasus Century," ujar Ketua Umum KAMMI, Rijalul Imam, di sela-sela demonstrasi, Rabu 9 Desember 2009.

Penuntasan kasus Century, bagi KAMMI, adalah bagian dari upaya mewujudkan Indonesia bersih. "Kami akan memperingati bersihnya hari ini dengan lima bersih," ujar Rijal. "Bersih dari korupsi, lembaga negara bersih dari koruptor, Indonesia harus bersih dari koruptor, Indonesia harus bersih dari konspirasi pemandulan KPK, dan Indonesia bersih dari korupsi dimulai dari Istana," ujar Rijal.

VIVAnews memperkirakan massa KAMMI yang datang dari Jakarta dan sekitarnya ini mencapai 300 orang lebih. Dari Bundaran Hotel Indonesia ini, KAMMI akan berjalan kaki menyusuri Jalan MH Thamrin menuju kantor Bank Indonesia, lembaga yang bertugas mengawasi perbankan nasional.



http://nasional.vivanews.com/news/read/112373-kammi_pilih_demo_bi__tak_ikut_sasar_istana


Lanjut membaca “Tak Ikut Sasar Istana, Massa KAMMI Demo BI”  »»

Indonesia Serentak Tolak Korupsi

Peringatan hari anti korupsi yang jatuh pada 9 Desember, tepat pada hari Rabu kemarin, dirayakan secara besar-besaran oleh masyarakat Indonesia. Di Jakarta, aksi terjadi di beberapa titik protokol seperti Bundaran Hotel Indonesia hingga Istana Merdeka dan Monas. Aksi tidak hanya dilakukan oleh mahasiswa, namun juga berbagai elemen masyarakat lainnya seperti para intelektual, LSM, juga masyarakat umum. Aksi damai ini berlangsung mulai pukul 9 pagi hingga 13 siang yang diakhiri di Silang Monas dengan pembacaan Piagam Indonesia Bersih.

Sementara itu, tidak hanya di Jakarta, aksi menyerukan anti segala tindakan korupsi ini juga dilakukan di berbagai daerah di Indonesia mulai dari ujung sebelah barat hingga ujung sebelah timur. Di Medan, para aktivis Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) menggelar aksi dengan cara membentangkan kain putih sepanjang 2 meter yang dimaksudkan sebagai harapan agar Indonesia bisa bersih dari segala tindakan korupsi. Di Jambi, beberapa kelompok mahasiswa dan LSM melakukan demo di tiga titik, gedung DPRD, gedung Bank Indonesia dan Jalan Ahmad Yani. Di Bandung, aksi dipusatkan di depan Gedung Sate. Di Jogjakarta, para mahasiswa melempari gedung Bank Indonesia dengan koin sebagai bentuk kritik terhadap pemerintah yang dianggap selalu mementingkan masyarakat kelas atas daripada rakyat kecil. Di Surabaya aksi terjadi di depan gedung Grahadi, dimana para mahasiswa menyematkan gelar ‘Pahlawan Korupsi' kepada Anggodo dan Anggoro karena mampu mengobok-obok penegak hukum. Di ParePare, Sulawesi Selatan, anggota DPRD yang diduga terlibat korupsi ikut meramaikan aksi hari anti korupsi sedunia. Di Ambon, Maluku massa melakukan long march dan menduduki Monumen Gong Perdamaian Dunia. Di daerah paling timur, Jayapura, aksi dilakukan di beberapa titik seperti Lingkaran Abepura, Kantor Kepolisian Daerah Papua, Kantor Gubernur Papua dan Kantor DPRD Papua.

Secara keseluruhan aksi berlangsung damai dan lancar. Namun sayangnya di beberapa daerah, aksi berlangsung ricuh. Seperti yang terjadi di Makassar, para mahasiswa sempat melakukan pelemparan terhadap salah satu restoran cepat saji di Jl. Ratulangi. Begitu juga di Bangkalan, Madura, aksi ricuh terjadi diantara dua kubu pengunjuk rasa di hari anti korupsi. (fm-berbagai sumber)


Lanjut membaca “Indonesia Serentak Tolak Korupsi”  »»

Merubah Wajah Keadilan Hukum di Indonesia

Ramai dan membludaknya massa pada peringatan hari anti korupsi di berbagai daerah di Indonesia Rabu (9/12) kemarin cukup mencengangkan. Karena, meski massa yang datang tidak mencapai target banyak, namun jumlah massa kemarin lebih banyak dari peringatan hari anti korupsi di hari-hari sebelumnya. Di Jakarta sekitar 10.000 orang turun ke jalan dan memenuhi beberapa titik protokol seperti Bundaran Hotel Indonesia, Jalan Merdeka dan silang Monas. Massa yang turun tersebut dicatat tidak hanya dari elemen mahasiswa namun juga dari LSM dan masyarakat umum. Dan diperkirakan kurang lebih ada 50 lembaga yang ikut berpartisipasi pada peringatan tersebut.

Begitu juga di beberapa daerah di Indonesia, mulai dari ujung barat hingga ujung timur, peringatan hari anti korupsi ini tidak luput dari perhatian masyarakat. Dengan cara dan gaya masing-masing mereka melakukan aksi dalam rangka tolak korupsi.

Adanya antusias masyarakat Indonesia yang besar dalam memperingati hari anti korupsi ini merupakan bukti dari kegelisahan masyarakat yang mencapai pucaknya. Masyarakat bosan dijadikan tumbal ketidakadilan. Masyarakat bosan menjadi penonton pasif dari ketidakadilan dan perampasan baik secara moral maupun harta atas hak mereka sendiri. Dan masyarakat pun bosan dibodohi. Sehingga turun ke jalan ialah salah satu bentuk aksi nyata yang dilakukan. Sebenarnya kemarahan masyarakat sudah sejak lama terpendam. Khususnya sejak kasus Bibit-Chandra bergulir, terjadi perlawanan masyarakat yang secara tak langsung telah menggelinding seperti bola salju yang besar. Maka tidak heran jika kasus ini dinamakan gerakan Cicak lawan Buaya.

Seharusnya dengan ini, pemerintah sadar diri bahwa tidak bisa begitu saja berlaku sewenang-wenang membuat kebijakan. Masyarakat terus menerus memonitor apapun yang dilakukan pemerintah saat ini. Timpang sedikit bisa menimbulkan gesekan yang luar biasa di masyarakat. Seperti contoh kasus Prita. Gesekan masyarakat atas terjadinya kasus ini menimbulkan gerakan nasional Koin Peduli Prita. Kemudian kasus ketimpangan hukum atas para rakyat kecil seperti nenek Minah, dkk dijadikan isu hangat beberapa lama karena masyarakat sudah jengah dengan ketidakadilan.

Bersyukurlah kita karena zaman ini tidak lagi ketat dan monoton seperti masa Orde Baru, dimana Korupsi-Kolusi-Nepotisme menjadi haluan tetap yang terselubung. Bersyukurlah kita dengan adanya kebebasan yang cukup di masa ini, dimana masyarakat kecil dapat berbicara di muka umum secara terang-terangan dan mampu menuntut hak mereka seadil-adilnya. Maka merupakan tindakan yang bijaksana jika kita memanfaatkan masa pasca reformasi ini dengan niat melakukan perubahan total di segala bidang termasuk merubah wajah pemerintahan dan hukum yang sudah terlanjur mendapat image buruk di masyarakat. Jangan sampai rasa bebas ini membuat semakin aman melakukan pemburukan bagi bangsa. Siapapun kita, selama darah Indonesia masih mengalir dalam tubuh kita, selama itu pula kita harus berkomitmen untuk hal-hal yang baik demi kemajuan Negara kita ke depan. fm


Sumber: http://www.kammi.or.id

Lanjut membaca “Merubah Wajah Keadilan Hukum di Indonesia”  »»

UNGKAP TUNTAS ALIRAN DANA BANK CENTURY: Waspadai Strategi Kuda Troya di Tubuh Pansus Hak Angket!

>> Tuesday, December 8, 2009

PERNYATAAN SIKAP
PP KESATUAN AKSI MAHASISWA MUSLIM INDONESIA (KAMMI)

UNGKAP TUNTAS ALIRAN DANA BANK CENTURY:
Waspadai Strategi Kuda Troyadi Tubuh Pansus Hak Angket!

Assalamualaikum Wr. Wb.
Hidup Rakyat Indonesia!

Bank Century sudah membuka mata publik, tentang ketidakberesan pengelolaan negara. Terutama aspek ekonomi dan dunia perbankan. Rakyat makin apatis dan curiga dengan korupsi yang menggurita dalam struktur ekonomi Indonesia. Bank yang sekarang menjadi Bank Mutiara itu, mendapat dana talangan yang alirannya sangat kabur dan ditengarai terjadi pembelokan aliran untuk kepentingan politik.

Pada tanggal 24 Nopember 2008, bail-out (dana talangan) untuk Bank Century disetujui dan sejak itu dana menggelontor secara bertahap sampai mencapai Rp. 4,9 triliun. Karena penggelontoran masih akan diteruskan, maka pada 18 Desember 2008 Menteri Keuangan Sri Mulyani mengusulkan perubahan undang-undang yang mengatur bail-out melalui Perppu No 4/2008. Perppu yang setelah berjalan 3 bulan ditolak oleh DPR menyatakan bahwa pemegang kewenangan pemberian bail-out tidak bisa dituntut hukum. Ironisnya setelah penolakan itu, bail-out Bank Century terus dikucurkan, sehingga akhirnya mencapai Rp. 6,8 triliun.

Kata pemerintah, angka bail-out yang sangat besar itu karena khawatir akan timbulnya dampak sistemik dari bangkrutnya Bank Century. Alasan ini tidak masuk akal, karena didasarkan pada ukuran dampak psikologis, tidak lazim di lingkungan perbankan. Sampai saat inipun aliran dana Bank Century, baik sebelum maupun sesudah pengucuran dana bail-out, tidak diumumkan. Apalagi pemeriksaan Bank Century diberikan kepada BPK, suatu lembaga yang notabene tidak boleh meminta data PPATK.

Besarnya angka bail-out juga disebabkan karena deposan kelas kakap menerima bunga simpanan tidak wajar melebihi standar LPS. Mereka yang menjadi donatur besar partai pemenang pemilu ini juga ikut campur dalam mengatur penyelamatan Bank Century. Walhasil kasus Bank Century jelaslah merupakan skenario korupsi uang negara untuk pemenangan Pemilu dengan modus mengucurkan bail-out kepada bank yang dibangkrutkan.

Lalu, di DPR RI mulai mencium adanya hal yang tidak beres di sini. Beberapa anggota dewan menginisiasi terbentuknya Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket untuk Bank Century. Hari ini, digelar sidang paripurna untuk penetapan Pansus Hak Angket atas Bank Century. Awalnya, Fraksi Demokrat, bersikukuh tidak masuk dalam Pansus. Ternyata, diakhir tikungan, fraksi terbesar DPR RI ini berbondong masuk. Ada apakah ini?

Ingat strategi kuda Troya yang dipakai tentara Yunani untuk menghancurkan pasukan Troya. Ini mengacu ke strategi perang yang populer diabad ke-13 sebelum Masehi, yaitu sebuah perang besar yang tergambar dalam kisah Illiad dan Odyssye karangan Homeros. Di situ, sebuah patung kuda raksasa yang memuat pasukan disusupkan ke dalam benteng musuh. Dikira hadiah dari musuh yang menyerah, ternyata berisi pasukan elite yang menghancurkan benteng dari dalam.

Karena itu, seluruh rakyat Indonesia harus mengawal agar tidak terjadi penggembosan dalam sidang paripurna DPR yang akan membahas angket Century. Jangan sampai, hak angket Century hanya menghasilkan rekomendasi yang tak berarti apa-apa. Apalagi oleh pihak yang kemudian berbalik arah. Skandal Bank Century harus diungkap, termasuk data-data dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Berdasarkan butir-butir pemikiran tersebut, maka Pimpinan Pusat Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), menyatakan sikap sebagai berikut:

Kasus Bank Century sudah menjadi sebagai kejahatan negara kepada warga negara (state capture corruption) yang mengakibatkan hilangnya kepercayaan warga terhadap perbankan nasional.
Pemerintah harus segera menyelesaikan kasus tersebut secara transparan dan akuntabel, dan mengembalikan dana para nasabah Bank Century secepatnya tanpa diskriminasi, sebagai wujud perlindungan negara terhadap warga negara.
Menuntut KPK agar segera mengusut kasus Bank Century, sebagai kasus pidana luar biasa yang memiliki implikasi publik yang sangat mendalam secara sosial, politik, dan ekonomi. Ini harus KPK, karena polisi tampaknya tidak berniat melakukan upaya terhadap penegakan hukum, seperti dalam kasus Anggodo.
Meminta kepada seluruh anggota legislatif dan rakyat Indonesia untuk mewaspadai adanya penggembosan dari dalam Pansus Hak Angket Bank Century oleh fraksi politik yang dominan. Waspada Kuda Troya!
Demikian pernyataan sikap kami, demi perjuangan penegakan keadilan dan penuntasan korupsi di Nusantara! Hidup Rakyat Indonesia!

Jakarta, 1 Desember 2009
Ketua Umum PP KAMMI
Rijalul Imam, M.Si.

Kontak Person:
Amin Sudarsono (021-95822300)




Lanjut membaca “UNGKAP TUNTAS ALIRAN DANA BANK CENTURY: Waspadai Strategi Kuda Troya di Tubuh Pansus Hak Angket!”  »»

Angkot pun Tak Kalah Gaya

>> Friday, November 13, 2009


Mendengar kata angkot (angkutan umum berbentuk carry) tentu hal yang biasa. Hampir di seluruh daerah, angkot menjadi salah satu alternatif transportasi darat berjarak dekat. Bahkan tak jarang angkot pun berjarak jauh, hingga melalui tol.


Setiap daerah tentu memiliki ciri khas angkot masing-masing. Misal: di Jakarta berwarna merah, Bogor berwarna hijau, Kab. Bogor berwarna biru. Di daerah saya, Cileungsi, angkot berwarna biru dengan style pada umumnya.

Namun menjelang sore itu, ada pemandangan tak biasa. Ada sebuah angkot yang lain dari biasanya. Saya menamainya B-Trendy (Biru Trendy). B-Trendy ini memiliki interior ruang (bagian dalam angkot) yang berbeda dengan angkot kebanyakan. B-Trendy sudah menggunakan kaca buka-tutup, seperti kaca rumah, bukan lagi menggunakan kaca dorong; kepala B-Trendy (bagian depan, tempat duduk supir dan penumpang di sampingnya) tampak ada sebuah atap dari bahan fiber berwarna biru, layaknya atap sebuah bus; di bagian belakang, tampak sound system beserta pernak-perniknya; dan bagian jok terlihat ebih ekslusif dengan warna krem. Jika dilihat secara keseluruhan, B-Trendy menjadi angkot ’gaya’ ketika melintasi jalan raya yang selalu ramai ini.

Keberadaan B-Trendy di tengah angkot lainnya memang masih minoritras. Tetapi paling tidak, kehadirannya turut mewarnai jalan raya, mengingat interiornya yang unik. Berikut ini beberapa gambar B-Trendy.











Lanjut membaca “Angkot pun Tak Kalah Gaya”  »»

Kasus Bibit-Chandra Sampai di PBB

>> Wednesday, November 11, 2009

Rabu, 11 November 2009 | 07:52 WIB

TEMPO Interaktif, Doha - Dugaan terjadinya kriminalisasi Komisi Pemberantasan Korupsi di Indonesia telah menjadi pembahasan global. Kasus yang menjerat Bibit Samad Rianto dan Chandra M. Hamzah, keduanya Wakil Ketua KPK nonaktif, dibahas oleh para penggiat lembaga antikorupsi yang tergabung dalam United Nations Convention Againts Corruption (UNCAC) Perserikatan Bangsa-Bangsa. Pada 9-13 November, lembaga ini mengadakan konfrensi di Doha, Qatar.





Meski tak dibicarakan dalam forum resmi, menurut  Danang Widoyoko, Koordinator Indonesia Corruption Watch yang hadir dalam forum itu, pembahasan kasus Bibit-Chandra telah membetot perhatian. "Mereka menyayangkan dan kaget dengan kejadian itum," kata Danang saat dihubungi Tempo, semalam. "Sebab, tahun lalu pemberantasan korupsi di Indonesia tergolong bagus."

Menurut Danang, beberapa perwakilan negara lain juga menceritakan terjadinya kemunduran pemberantasan korupsi di negaranya. Antara lain, dialami oleh Korea Selatan dan Nigeria. Bahkan, ketua lembaga semacam KPK di Nigeria, Nuhu Ribadu, terpaksa lari ke Amerika akibat tekanan.

Kesamaan nasib tersebut, kata Danang, telah menyatukan para anggota delegasi. "Kami berusaha mendorong solidaritas global untuk menyelamatkan pemberantasan korupsi di negara masing-masing," kata dia.

Pelaksana Tugas Pimpinan KPK, Mas Achmad Santosa, menambahkan para penggiat antikorupsi yang hadir sepakat untuk memperkuat kerjasama di antara mereka. "Kami juga membahas langkah-langkah untuk menjaga independensi KPK sebagai prasyarat keberhasilan menjalankan misi pemberantasan korupsi," katanya.

Sementara itu, Direktur Pusat Kajian Anti Korupsi Universitas Gajah Mada Zaenal Arifin Muchtar, menyayangkan delegasi Indonesia yang tidak menyampaikan kondisi sebenarnya di forum itu. Delegasi diketuai oleh Deputi Politik, Hukum dan Keamanan Bappenas, Bambang Sutedjo.

"Delegasi Indonesia hanya berbicara mengenai pencapaian, bukan kenyataan yang terjadi," ujar Zainal, "Seharusnya dilaporkan juga bahwa koordinasi antara Kejaksaan, KPK dan Kepolisian buruk."

DWI WIYANA | FAMEGA SYAFIRA

Lanjut membaca “Kasus Bibit-Chandra Sampai di PBB”  »»

Implementasi Prinsip Gerakan KAMMI dalam Sospol Indonesia via Kacamata Epistemologis

>> Tuesday, November 3, 2009

Hai Orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah s.w.t. dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang diperbuatnya untuk hari esok.

Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa-apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. Al-Hasyr : 18)

Sebagaimana kita pahami bersama, kampus adalah wadah yang paling strategis bagi pencetak kader-kader pemuda harapan Islam dan Bangsa. Dalam Islam pemuda memiliki peran sebagai leader, agent of change, iron stock, dan masih banyak lagi peran pemuda yang lainnya. KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia) merupakan salah satu washilahnya. Kelahiran KAMMI merupakan bentuk realisasi dari perlawanan masjid kampus.

Di era laptop ini, tantangan yang menghadang KAMMI semakin besar.Seiring dengan perkembangan zaman. Karena pada hakikatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) senantiasa berbanding lurus dengan tantangan yang harus dihadapi. Tentu saja tantangannya semakin global dan kompleks. Hal ini juga menjadi warna baru bagi Indonesia. Mengingat statusnya sebagai negara berkembang, Indonesia harus bisa membuktikan identitas dan eksistensi dirinya. Tantangan yang harus dihadapi Indonesia terjadi di berbagai lini kehidupan. Di antaranya sebut saja kondisi sosial politik di Indonesia. Lantas apakah Prinsip-prinsip Gerakan KAMMI bisa diimplementasikan untuk mengubah kondisi sosial politik Indonesia?

KAMMI lahir pada 29 Maret 1998 di Universitas Muhammadiyah Malang sebagai organisasi kemasyarakatan kemahasiswaan ekstra parlementer, di tengah-tengah keterpurukan bangsa. Kelahiran KAMMI merupakan realisasi dari geliat perlawanan masjid kampus. KAMMI mengusung asas Islam sebagai ideologinya dan enam prinsip gerakan, yang secara epistemologis berasal dari pergerakan Ikhwanul Muslimin.

Bergerak bersama Ikhwanul Muslimim merupakan suatu keharusan bagi setiap muslim zaman ini untuk menegakkan berbagai kewajiban, meskipun dia mempunyai aliran Islam sendiri. Karena untuk mewujudkan tujuan Islam diperlukan amal jama’i (kerja kolektif), termasuk KAMMI.

Tidak bisa dipungkiri, bahwa KAMMI ‘berkiblat’ pada pergerakan Ikhwanul Muslimin (IM) yang juga menganut berasaskan Islam. Hal ini dideskripsikan oleh Hasan Al-Banna dalam bukunya yang berjudul ‘Risalah Pergerakan Ikhwanul Muslimin’. Hasan Al-Banna mengatakan,

Dakwah kami adalah dakwah yang hanya dapat dilukiskan secara integral oleh kata ‘Islamiyah’. Kata (islamiyah) ini mempunyai makna yang sangat luas., tidak sebagaimana yang dipahami secara sempit oleh sebagian orang. Kami meyakini bahwa Islam adalah sebuah system nilai yang komprehensif, mencakup seluruh dimensi kehidupan. Dia memberi petunjuk bagi kehidupan manusia dalam semua aspeknya, dan menggariskan formulasi sistemik yang akurat tentang hal itu. Ia sanggup memberi solusi atas berbagai masalah vital dan kebutuhan akan berbagai tatanan untuk mengangkat harkat kehidupan manusia.

KAMMI berpegang teguh terhadap prinsip gerakan yang menjadi rambu-rambu perjalanannya. Hingga kini KAMMI tetap konsisten dengan ideologinya, yaitu Islam (Al-Quran dan As-Sunnah). Ideologi ini termanifestasikan dalam performansi aktivis KAMMI secara personal maupun organisasi, dalam hal-hal yang bersifat teknis (lapangan), dan juga dalam prinsip gerakan KAMMI yang senantiasa dipegang teguh oleh para aktivisnya.

Adapun prinsip gerakan KAMMI adalah sebagai berikut:
1 Kemenangan Islam adalah Jiwa Perjuangan KAMMI.
2. Kebatilan adalah Musuh abadi KAMMI.
3. Solusi Islam adalah Tawaran Perjuangan KAMMI.
4. Perbaikan adalah Tradisi Perjuangan KAMMI.
5. Kepemimpinan Umat adalah Strategi Perjuangan KAMMI.
6. Persaudaraan adalah Watak Muamalah KAMMI.

Jika keenam prinsip gerakan KAMMI dikaitkan dengan kondisi sosial politik Indonesia, prinsip-prinsip tersebut masih sangat relevan. Adapun implementasinya adalah sebagai berikut:

1. Kemenangan Islam adalah Jiwa Perjuangan KAMMI.
Prinsip ini dapat diimplementasikan guna mengubah kondisi Indonesia. Karena apabila kemenangan Islam (hakiki) sudah tercapai, maka keadilan dan kesejahteraan tentu tumbuh subur di Negara kita. Bukan sebaliknya, korupsi yang tumbuh subur dan terus dipupuk, bahkan dipelihara.

2. Kebatilan adalah Musuh abadi KAMMI.
Pada prinsip yang kesatu, KAMMI menjadikan kemenangan Islam sebagai jiwa perjuangan KAMMI. Oleh karena itu, menjadikan kebatilan sebagai musuh utama (abadi) adalah suatu keharusan. Karena selama kebatilan tetap bercokol di Indonesia, sudah tentu konsisi sosial politik yang didamba-dambakan tidak akan tercapai.

3. Solusi Islam adalah Tawaran Perjuangan KAMMI.
Selain Islam dijadikan jiwa perjuangan, KAMMI juga menawarkan Islam sebagai solusi (Islam is Solution). Solusi Islam merupakan formula yang tepat untuk menciptakan kehidupan sosial politik yang lebih baik. Karena Islam senantiasa mengutamakan kemaslahatan umat.

4. Perbaikan adalah Tradisi Perjuangan KAMMI.
KAMMI juga menjadikan perbaikan (Ishlah) sebagai tradisi perbaikan. Dari pernyataan ini, tentu kita sudah bias menebak bahwa KAMMI selalu ingin dan ingin melakukan perbaikan. Jika hal ini diimplementasikan, sudah dapat dipastikan akan terjadi perbaikan masal di segala lini kehidupan, termasuk sosial politik.

5. Kepemimpinan Umat adalah Strategi Perjuangan KAMMI.
Dari era 1945 hingga kini, belum ada pemimpin yang benar-benar dapat mengayomi dan mensejahterakan penduduk Indonesia. Dari Soekarno yang memiliki retorika bagus sampai SBY yang menguasai berbagai bahasa (multi language), belum ada yang menjadi sosok pemimpin dambaan umat.

Berpegang pada Al-Quran (Universal) dan Sunnah, KAMMI memiliki rumusan khusus sebagai criteria pemimpin. Jika prinsip ini diterapkan, niscaya akan lahir seorang pemimpin harapan agama, bangsa, dan Negara.

6. Persaudaraan adalah Watak Muamalah KAMMI.
Membuat kotak-kotak dalam berinteraksi dan mendiskriminasikan sesama manusia, sudah mendarah daging dalam kehidupan sosial di Indonesia. Sebut saja interaksi si Kaya dan si Miskin, dibatasi oleh tembok pembatas yang sangat tebal dan tinggi (bahkan tembok China kalah saing). Walaupun tembok pembatas ini tidak dapat dilihat secara kasat mata.

Jika prinsip keenam (prinsip terakhir) KAMMI ini diimplementasikan tentu tidak ada lagi perbedaan-perbedaan seperti itu.

Selain memikirkan nasib Indonesia, KAMMI juga tidak melupakan hak para kadernya. Hal ini difasilitasi oleh Departemen Kaderisasi, yang membuat formula untuk para kadernya. Mereka diberikan suntikan ilmu pengetahuan dari berbagai bidang, termasuk tsaqofah Islamiyah. Mereka juga diberikan gizi dan suplemen ruhiyah, agar dapat menjalankan amanah dakwah dengan baik.

Terkait dengan peningkatan intelektualitas para kader, prinsip gerakan KAMMI juga mengambil peranan. Jika mereka mau mempelajari, menggali, dan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari, niscaya intelektualitas mereka akan meningkat. Wallahu’alam

Lanjut membaca “Implementasi Prinsip Gerakan KAMMI dalam Sospol Indonesia via Kacamata Epistemologis”  »»

Semua Tim Pencari Fakta KPK Hadiri Sidang MK

Selasa, 3 November 2009 - 10:53 wib

Ferdinan - Okezone

JAKARTA - Tim Pencari Fakta dugaan rekayasa terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tiba ke Mahkamah Konstitusi (MK), Selasa (3/11/2009), untuk mengikuti sidang lanjutan uji materi Pasal 32 Ayat 1 Huruf C Undang-Undang KPK.
Semua Tim Pencari Fakta KPK Hadiri Sidang MK
Sejumlah tim yang sudah tampak hadir antara lain, Hikamahanto Juwana, Komarudin Hidayat, Denny Indrayana, Amir Syamsuddin dan Anies Baswedan. Mereka enggan berkomentar lebih jauh dan langsung masuk ke lantai 2 Gedung MK.

"Semua tim akan hadir saat sidang, cuma datangnya tidak bersamaan," kata Denny Indrayana.

Hari ini agenda persidangan adalah mendengarkan keterangan pemerintah, DPR, keterangan saksi dan ahli.

Seperti diketahui pimpinan KPK nonaktif Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah, mengajukan uji materi Pasal 32 Ayat 1 Huruf C UU KPK. Mereka meminta MK menguji soal pemberhentian tetap pimpinan KPK setelah menjadi terdakwa.

Dalam sidang ini, rencananya juga akan diperdengarkan rekaman dugaan rekayasa kasus KPK.(ded)




Lanjut membaca “Semua Tim Pencari Fakta KPK Hadiri Sidang MK”  »»

Presiden Didesak Copot Kapolri dan Jaksa Agung

Selasa, 03 November 2009 | 07:17 WI

TEMPO Interaktif, Jakarta - Pembentukan Tim Pencari Fakta (TPF) oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ternyata tak cukup memuaskan banyak pihak. Mereka berharap pembentukan tim dalam kasus Bibit Samad Rianto dan Chandra M. Hamzah itu bisa berujung pada penggantian Kepala Polri dan Jaksa Agung.

Tuntutan pencopotan Jenderal Bambang Hendarso Danuri dan Hendarman Supandji dari jabatannya itu dianggap perlu karena keduanya terbukti tak mendukung kerja Komisi Pemberantasan Korupsi. "Kasus yang menimpa Bibit dan Chandra adalah buktinya. Mereka justru menghalangi pemberantasan korupsi,” kata Direktur Perhimpunan Pendidikan Demokrasi Donny Ardyanto kemarin.

Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S. Pane juga menyatakan hal senada. Menurut dia, selain Kepala Polri, yang perlu segera dicopot adalah Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri Komisaris Jenderal Susno Duadji. "Kerja pertama TPF seharusnya mendesak Presiden mencopot dua orang ini. Jangan bicara yang lain," katanya.

Menurut Neta, dua petinggi Polri inilah pangkal masalah kasus tersebut. Jika tidak dicopot, ia ragu TPF bisa melakukan hal yang lebih jauh, seperti pengusutan dan investigasi.

Selain untuk tujuan teknis itu, Neta melanjutkan, langkah awal pencopotan dua petinggi Polri ini bisa dipastikan akan membendung ketidakpuasan dan demonstrasi yang dilakukan di seluruh Indonesia. "Rekomendasi ini kalau bisa diberikan besok atau lusa. Setelah itu, tim bisa bekerja lebih tenang," kata dia.

Setelah mendengarkan masukan dari berbagai pihak, Presiden Yudhoyono kemarin memutuskan pembentukan Tim Pencari Fakta yang terdiri atas delapan tokoh. Tim diketuai Adnan Buyung Nasution dan diwakili Koesparmono Irsan. Sekretarisnya adalah Denny Indrayana, dengan lima anggota, yakni Todung Mulya Lubis, Hikmahanto Juwana, Anies Baswedan, Amir Syamsuddin, dan Komaruddin Hidayat.

Keputusan Presiden itu ditanggapi oleh sejumlah pegiat antikorupsi dengan menggelar jumpa pers di kantor Imparsial, Jakarta. Bergabung pula dua mantan perwira menengah polisi, Bambang Widodo Umar dan Alfons Loemau. Mereka berharap TPF bisa menelisik hingga ke akar persoalan, yaitu gesekan kewenangan antara KPK, Polri, dan Kejaksaan Agung.

Anggota tim penasihat hukum KPK, Bambang Widjojanto, bahkan mempertanyakan pembentukan tim itu oleh Presiden. “Tim hanya murni untuk klarifikasi fakta, atau pencari fakta yang bertujuan mereformasi sistem penegakan hukum?" ujar Bambang. “Lalu, instrumen apa yang hendak digunakan oleh tim itu?”

Adapun Jaksa Agung Hendarman Supandji menyatakan tak akan terpengaruh oleh tim yang dibentuk Presiden itu. Ia memastikan proses hukum atas Bibit dan Chandra akan tetap berlanjut. “Kecuali praperadilan, tak ada kekuatan di luar undang-undang yang bisa menghentikannya,” kata Hendarman.

Reaksi Mabes Polri lain lagi. Mereka menilai positif pembentukan TPF. Bahkan kabar penonaktifan Susno Duadji santer beredar tadi malam, meski tak ada perwira yang bersedia memberi keterangan resmi soal itu. “Nanti semua dijelaskan oleh humas,” kata Deputi Sumber Daya Manusia Inspektur Jenderal Edy Sunarno.

MUNAWWAROH | AGUNG SEDAYU | ANTON SEPTIAN | CORNILA

Lanjut membaca “Presiden Didesak Copot Kapolri dan Jaksa Agung”  »»

Kapolri Minta Istilah Cicak & Buaya Tak Lagi Digunakan

Jakarta, (tvOne)

Kapolri Jenderal Polisi Bambang Hendarso Danuri meminta maaf kepada masyarakat atas penggunaan kata "cicak dan buaya" yang disampaikan seorang pejabat Polri dalam menyikapi kasus hukum yang berujung pada penahanan dua pimpinan KPK non-aktif, Bibit Samad Riyanto dan Chandra M Hamzah.

Kapolri pada pertemuan dengan pimpinan media massa yang difasilitasi Menkominfo Tifatul Sembiring di Jakarta, Senin, mengatakan, penggunaan kata "cicak dan buaya" tersebut tidak tepat, sebab Polri merupakan bagian dari unsur KPK sejak awal.

Dalam pertemuan tersebut, mewakili sejumlah tokoh media, Corporate Chief Editor Tempo Group Bambang Harymurti menyampaikan surat permohonan penangguhan penahanan Bibit-Chandra yang ditandatangani oleh lebih dari 20 pimpinan media nasional.

Kapolri selanjutnya berharap penggunaan dua kata tersebut tidak dipakai lagi oleh kalangan media. Ia mengajak media dan masyarakat untuk mengawal proses penegakan hukum dalam dugaan penyalahgunaan wewenang dan dugaan adanya pemerasan yang dilakukan dua pimpinan KPK non-aktif tersebut.

Pada pertemuan tersebut hadir pimpinan media dan tokoh pers, antara lain Bambang Harymurti, Elman Saragih, Uni Z Lubis, Asro Kamal Rokan, Ahmad Mukhlis Yusuf, Budiman Tanusurejo, Arif Suditomo, Saiful Hadi, Endi Bayuni, Thoriq Hadad, dan Ilham Bintang.

Kapolri menjamin proses penyidikan Bibit-Chandra akan berlangsung secara murni dan wajar. Saat ini berkas perkara Bibit-Chandra telah dilimpahkan polisi ke Kejaksaan Agung selaku penuntut umum.

Bibit dan Chandra ditahan oleh penyidik polisi sejak Kamis (29/11), ketika mereka memenuhi kewajiban melaporkan diri setiap Senin dan Kamis.


Lanjut membaca “Kapolri Minta Istilah Cicak & Buaya Tak Lagi Digunakan”  »»

Hari Ini Presiden Rapatkan Usulan Empat Tokoh

>> Monday, November 2, 2009

Senin, 02 November 2009 | 08:02 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hari ini, Senin (2/10) akan mengadakan rapat, membicarakan usulan empat tokoh yang pada malam sebelumnya diundang ke Istana Negara.

Pada Minggu (1/10), Presiden mendadak memanggil empat tokoh nasional untuk meminta masukan terkait dengan kontroversi penahanan dua pimpinan nonaktif Komisi Pemberantasan Korupsi, Bibit Samad Rianto dan Chandra M. Hamzah.
Empat tokoh yang diundang ialah Sekretaris Jenderal Transparency International Indonesia Teten Masduki, Anies Baswedan (Rektor Universitas Paramadina), Komarudin Hidayat (Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah), dan guru besar Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwono.

Dari pertemuan yang berlangsung selama sekitar satu setengah jam hingga pukul 22.30 WIB itu, mencuat usulan agar Presiden membentuk tim independen untuk kasus ini.

Seusai pertemuan, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto memberikan keterangan pers bersama keempat tokoh itu. Hadir pula dua staf khusus kepresidenan: Dino Patti Djalal dan Denny Indrayana.

Menurut Djoko, Presiden ingin berdiskusi langsung dengan para tokoh yang selama ini dianggap banyak menyampaikan pendapat seputar kasus Bibit dan Chandra.

Namun, ia mengatakan keputusan belum diambil malam itu karena Presiden akan mengendapkan dulu masukan-masukan yang ia terima. "Akan dirapatkan besok (hari ini)," katanya.

Hikmahanto menyebutkan ada tiga poin usulan yang disampaikan.

Pertama, para tokoh mengharapkan Kepolisian RI bisa menggelar perkara kasus Bibit dan Chandra dengan melibatkan para ahli independen dan tokoh masyarakat. Tujuannya untuk menguji apakah dasar hukum yang digunakan kepolisian selama ini tepat. "Tapi harus dalam koridor tertutup," katanya.

Usul kedua adalah dibentuknya tim pencari fakta, yang bertugas mencari serta menguji fakta, bukti, dan pasal yang dijadikan dasar menjerat.

Ketiga, bagi mereka yang terlibat, harus dilakukan proses lebih lanjut. Tak jelas siapa pihak yang dianggap terlibat itu, apakah dari kepolisian, Kejaksaan Agung, atau KPK.

Soal tim pencari fakta, Djoko mengatakan belum ada rekomendasi nama anggota. "Tapi sudah ada bayangan kalangan mana saja yang akan jadi anggota."

Teten menambahkan, ia menyampaikan langsung kepada Presiden tentang apa yang selama ini sudah ia katakan kepada media.

"Ketidakpercayaan masyarakat bukan saja pada kasus penahanan Bibit dan Chandra, tapi dari proses-proses sebelumnya," katanya. "Soal rekaman penyadapan, Presiden minta dibuka saja biar jelas."

BUNGA MANGGIASIH/VENNIE MELYANI


Lanjut membaca “Hari Ini Presiden Rapatkan Usulan Empat Tokoh”  »»

Dua Pimpinan KPK Ditahan


"Kasus Bibit-Chandra, KPK Vs Polri"

VIVAnews - Dukungan terus mengalir pada dua pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi non aktif, Bibit Samad Riyanto dan Chandra M Hamzah yang saat ini ditahan di Rutan Bareskrim Markas Besar Polri.

Dukungan juga datang dari Komite Bangkit Bersatu. Menurut Juru Bicara Komite Bangkit Bersatu, Adhie Massardie, presiden harus segera bertindak.
Sebab, persoalan ini bukan perkara kriminal biasa, namun perseteruan antara dua lembaga penegak hukum, KPK dan Polri.

"Presiden selaku pimpinan politik nasional seharusnya menengahi konflik yang terjadi antar-lembaga. Seperti yang kita lihat sekarang antara KPK dan Polri," kata dia usai bertemu dengan pimpinan KPK di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta, Jumat 30 Oktober 2009.

"Presiden punya hak untuk memberikan arahan untuk menangani konflik yang tengah terjadi walaupun tidak boleh mengintervensi hukum," tambah dia.

Penanganan kasus ini, jelas Adhie, harus diarahkan agar jangan sampai menimbulkan gejolak.

Ditambahkan dia, setelah bertemu, Pimpinan KPK menyatakan akan segera melakukan langkah-langkah penegakan hukum di bidang pemberantasan korupsi yang mengalami stagnasi.

Mabes Polri secara resmi menahan Chandra dan Bibit usai keduanya menjalani wajib lapor, Kamis sore.

Salah satu alasan penahanan adalah keduanya sering menggelar jumpa pers. "Dia melakukan konferensi pers yang menggiring opini publik," kata Dikdik M Arief Mansur. "Itu menyulitkan kami.

Bibit dan Chandra ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus dugaan penyalahgunaan kewenangan. Mereka diduga telah menyalahgunakan kewenangannya saat mencekal bos PT Masaro Radiocom Anggoro Widjojo dan mencabut cekal bos PT Era Giat Prima Joko Soegiarto Tjandra.

Baca juga: transkrip seseorang yang diduga Anggodo Widjojo dan petinggi Kejaksaan Agung.

• VIVAnews


Lanjut membaca “Dua Pimpinan KPK Ditahan”  »»

Inilah Nama-nama Menteri Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II

>> Friday, October 23, 2009


Rabu, 21 Oktober 2009 | 22:27 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akhirnya mengumumkan susunan kabinet yang dinamai Kabinet Indonesia Bersatu jilid II, Rabu (21/10) di Istana Negara.

Tampaknya, nama-nama yang selama ini disebut-sebut untuk menjabat tidak jauh meleset dari perkiraan.

Setidaknya hanya muncul satu nama baru pada posisi Menteri Kesehatan yang semula akan diisi oleh Nila Moeloek.

Inilah susunan nama menteri tersebut:



Djoko Suyanto, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan

Hatta Rajasa, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian

Agung Laksono, Menteri Koordinator Bidang Kesejateraan Rakyat

Marty Natalegawa, Menteri Luar Negeri

Gamawan Fauzi, menteri Dalam Negeri

Purnomo Yusgiantoro, Menteri Pertahanan

Sudi Silalahi, Menteri Sekretaris Negara

Suryadharma Ali, Menteri Agama

Patrialis Akbar, Menteri Hukum dan HAM

Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan

M. Nuh, Menteri Pendidikan Nasional

Jero Wacik, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata

Salim Segaf Aljufri, Menteri Sosial

Muhaimin Iskandar, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi

MS Hidayat, Menteri Perindustrian

Mari Elka Pangestu, Menteri Perdagangan

Darwin Saleh Zahedi, Menteri ESDM

Djoko Kirmanto, Menteri Pekerjaan Umum

Freddy Numberi, Menteri Perhubungan

Tifatul Sembiring, Menteri Kominfo

Suswono, Menteri Pertanian

Zulkifli Hasan, Menteri Kehutanan

Fadel Muhammad, Menteri Kelautan dan Perikanan

Armida Alisjahbana, Kepala Bappenas

EE Mangindaan, Meneg PAN dan Reformasi Birokrasi

Mustafa Abubakar, Meneg BUMN

Gusti Muhammad Hatta, Meneg Lingkungan Hidup

Suharna Surapranata, Menteri Negara Riset dan Teknologi

Syarief Hasan, Menteri Negara Koperasi dan UKM

Linda Gumelar, Meneg Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Andi Mallarangeng, Menteri Pemuda dan Olahraga

Suharso Monoarfa, Menteri Perumahan rakyat

Helmi Faisal Zaini, Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal

Endang Rahayu Setianingsih, Menteri Kesehatan



Sumber: www.tempointeraktif.com

Lanjut membaca “Inilah Nama-nama Menteri Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II”  »»

Pameran Buku dan Perpustakaan Terbesar

>> Monday, October 19, 2009

Indonesia Library and Publisher Expo 2009
Istora Senayan, 17-25 Oktober 2009

Jika Anda ingin mengetahui koleksi istimewa dan keunikan dari berbagai perpustakaan serta mendapatkan buku dan bahan pustaka dengan harga menarik, pastikan Anda untuk mengunjungi Indonesia Library and Publisher Expo 2009. Pameran Buku dan Perpustakaan ini diadakan tanggal 17-25 Oktober 2009 di Istora Senayan, Jakarta.

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Perpustakaan Nasional RI bersama Ikatan Penerbit Indonesia ini diikuti oleh Perpustakaan Nasional dan perpustakaan daerah dari berbagai propinsi di Indonesia (seperti perpustakaan daerah Papua, Waropen, Tebing Tinggi, Tanjung Balai, Sumatera Utara, Jawa Timur, Jawa Tengah), perpustakaan Diknas, Departemen Pertanian, Departemen Kesehatan, Mahkamah Konstitusi, dan Universitas Terbuka. Selain menampilkan koleksi-koleksi terbaik dan layanan yang diberikan kepada masyarakat, di pameran ini, Perpustakaan Nasional RI juga akan menyediakan layanan konsultasi mengenai perpustakaan.

Pameran ini juga diikuti oleh perusahaan penerbitan, seperti Kompas Gramedia, Agromedia, Mizan, Erlangga, Rosda Karya, Salemba Empat, Galaxy, Penebar Swadaya, Widyadara, Republika , Ufuk, Zahra, Prenada, Balai Pustaka, Andi, Lentera, dll. Para penerbit akan menampilkan beragam buku dan tentunya akan memberikan diskon khusus. Bahkan, di Ruangan Kenaga 1, penerbit Kompas Gramedia akan menyediakan buku-buku obral dengan diskon mulai dari 50% sampai 80%. Jadi, jangan lewatkan kesempatan yang sangat baik ini. Lengkapi koleksi perpustakaan keluarga Anda.

Yang menarik dari pameran ini, masyarakat juga bisa mengikuti berbagai acara, seperti Seminar Mengelola Perpustakaan, Lomba Mendongeng Anak-anak, Workshop Speed Reading, Ngobrol Bareng Pustakawan library@senayan, peluncuran dan diskusi buku. Berikut ini adalah rangkaian acara yang bisa diikuti di Indonesia Library and Publisher Expo 2009.


Jadwal Acara Harian
Sabtu, 17 Oktober 2009
· Pk. 10.00-12.00 Opening Ceremony Indonesia Library & Publisher Expo 2009
(R. Anggrek)
· Pk. 13.00-16.00 Sarasehan Pustakawan & Penerbit (R. Anggrek)
Narasumber: Agus Umar, S.Ag, S.S, M.Hum (Pustakawan) , Suwandi S. Brata (Direktur PT Gramedia Pustaka Utama), Jemianto (Kepala Perpustakaan Umum Kota Malang)
· Pk. 14.00-16.00 Diskusi "Tren Ilustrasi dalam Penerbitan Buku di Indonesia"
Bersama Joker Syndicate (Panggung)
· Pk. 16.00-18.00 Diskusi Buku Negeri Van Orange (Panggung)

Minggu, 18 Oktober 2009
· Pk. 10.00-15.00 Lomba Mendongeng Anak Kategori Usia 7-9 Tahun (Panggung)
Biaya Pendaftaran Rp50.000 (bingkisan & makan siang)
· Pk. 10.00-12.00 Lokakarya Penerjemahan Buku Anak & Remaja Bersama Himpunan
Penerjemah Indonesia-HPI (R. Anggrek)
Narasumber: Emma Sitohang Nababan & Maria E. Sundah-HPI
Biaya Pendaftaran Rp50.000 (materi lokakarya)
Pendafataran hub. 0813 176 77494
· Pk. 13.00-15.00 Jumpa Penulis & Diskusi Buku Bersama Penerbit Gema Insani (R. Anggrek)
· Pk. 16.00-18.00 Talkshow Kepemimpinan Berdasarkan Golongan Darah Bersama Rajut
Publishing (Panggung)
· Pk. 16.00-18.00 Diskusi Buku "Kamus Dialek Jakarta" Bersama Komunitas Bambu
(R. Anggrek)
Narasumber: JJ. Rizal (Peneliti Betawi Foundation) dan Abdul Chaer (Penulis dan Dosen UNJ).

Senin, 19 Oktober 2009
· Pk. 10.00-17.00 Lomba Perpustakaan Sekolah (R. Anggrek)


Rabu, 21 Oktober 2009
· Pk. 15.00-17.00 Diskusi Buku "Kakawin Sutasoma Karya Mpu Tantular" Bersama Komunitas
Bambu (R. Anggrek)
Narasumber: Dwi Woro Mastuti (UI) dan Hasto Bramantyo (STIB Syailendra Semarang).

Kamis, 22 Oktober 2009
· Pk. 13.00-15.00 Seminar Mengelola Perpustakaan Bersama Pusat Informasi KOMPAS
(R. Anggrek)
· Pk. 15.00-17.00 Seminar The Leader In Me-Overview for Teacher Bersama Dunamis
(R. Anggrek)

Jumat, 23 Oktober 2009
· Pk. 09.30-11.30 Seminar Pengembangan Perpustakaan Digital Litbang Pertanian Bersama Pusat
Perpustakaan & Penyebaran Teknologi Pertanian (R. Anggrek)
· Pk. 14.00-18.00 Workshop Speed Reading: Teknik Membaca Efektif & Efisien Bersama
DR. Sumartoyo-Pengajar Sekolah Tinggi Manajemen PPM (R. Anggrek)
Biaya Pendaftaran Rp150.000

Sabtu, 24 Oktober 2009
· Pk. 10.00-14.00 Lomba Mendongeng Anak Kategori Usia 4-6 tahun (Panggung)
Biaya Pendaftaran Rp50.000 (bingkisan & makan siang)
· Pk. 10.00-12.00 Launching Dan Diskusi Novel Iluminasi & Epitaoh (R. Anggrek)
· Pk. 12.00-14.00 Launching Buku "Inspiring Life of Habiburrahman" (R. Anggrek)
· Pk. 14.00-16.00 Launching Buku "Acara Pidana Indonesia Dalam Sirkus Hukum" Bersama
Penerbit Yudhistira Ghalia Indonesia
Narasumber: Nikolas Simanjuntak (R. Anggrek)
· Pk. 15.00-17.00 Diskusi Buku Kool School (Panggung)
· Pk. 16.00-18.00 Temu Penulis Penerbit Republika Bersama Dianing Widya Y, Penulis Nawang
(R. Anggrek)
· Pk. 18.00-20.30 Senayan Release Party: Ngobrol Bareng Pustakawan library@senayan dan
Developer Software Senayan Library System (R. Anggrek)

Minggu, 25 Oktober 2009
· Pk. 10.00-12.00 Seminar Parenting: Memotivasi Anak untuk Berprestasi Melalui Kisah Para
Sahabat Nabi Bersama Rumah Pensil Publisher (R. Anggrek)
Narasumber: Eka Wardhana (Penulis & Praktisi Pendidikan Anak Muslim)
· Pk. 10.00-15.00 Parade Puisi Bersama Sanggar Alam Kita (Panggung)
· Pk. 13.00-15.00 Jumpa Penulis & Diskusi Buku: Pancasila Bukan untuk Menindas Hak
Konstitusional Umat Islam Bersama Penerbit Gema Insani (R. Anggrek)
Narasumber: Dr. H. Adian Husaini
· Pk. 16.00-18.00 Temu Penulis Penerbit Republika Bersama Bambang Joko Susilo, Penulis
Jangan Main-Main Dengan Tuhan (R. Anggrek)
· Pk. 16.00-18.00 Talkshow Nightmare Academy Bersama Rajut Publishing (Panggung)

Informasi dan Pendaftaran
Sekretariat Indonesia Library and Publisher Expo
Telp. (021) 3141907, 3146050, 32986675, 081311058958


Diunduh dari: http://khaledpunya.blogspot.com


Lanjut membaca “Pameran Buku dan Perpustakaan Terbesar”  »»

Kupu-Kupu


Wujud kepompong membuatnya terpaku
Lama tak bergeming
Tempat itu menjadi saksi kebisuannya
Teriknya mentari, dinginnya malam ia rasakan
Tak membuatnya pergi menjauh

Kini, ia menjelma menjadi kupu-kupu cantik
Sayapnya indah ak kipas warna bermotif
Wujud rupawan kian menghiasi harinya
Sayap ibarat tiket baginya
Tuk tuju tempat-tempat baru

Sesekali ia hinggap di bunga yang sama
Tentu saja hanya transit
Lalu terbang lagi ke mana ia suka
Kalopun kembali ke bunga yang sama
Tuk sekejap saja

Siang yang terik itu menjadi saksi segalanya
Si kupu-kupu tak lagi menikmati dunia luar
Sayap indahnya yang rapuh
Kini terkoyak sudah
Ia terjerembab di lubang yang amat dalam

Tubuh mungilnya tak mampu membawanya ke luar
Pergi meninggalkan tempat itu
Ia hanya bisa meratapi nasibnya kini
Memutar kembali kenangan indah
Bersama teman-temannya yang dulu
Hanya bisa meratap sedih
Terpekur seorang diri... tanpa teman menemani



Lanjut membaca “Kupu-Kupu”  »»

Pernak-Pernik Ikabi

(Episode: Gresik Punya Cerita)

Makan… Makan….

Sebuah kegiatan tanpa adanya makanan, tentu terasa kurang afdhol. Panitia Ikabi mengerti benar akan hal itu. Sampai-sampai boleh dibilang, Halal Bihalal Ikabi kemarin full makanan.

Bagaimana tidak, pada saat tamu undangan datang, sudah dibagikan kue kotakan dan minuman Aqua botol sedang. Setelah itu tak lama setelah pembukaan, kami dibagikan sepiring bakso. Selang beberapa menit, panitia kembali membagikan se-cup kecil es krim. Selanjutnya sepiring nasi rawon/soto, dengan cara estafet. Sebagai hidangan penutup, panitia membagikan segelas es campur.

Wah… Wah… Wah…. Bagaimana peserta tidak kekenyangan tuh. Sepanjang sambutan disambi dengan menyantap hidangan. Nah, ini dia kreativitas panitia pada kgiatan Ikabi kemarin.

Kue Ikabi


Bakso Ikabi


Es krim Ikabi


Soto/Rawon Ikabi




Es Campur Ikabi


Lanjut membaca “Pernak-Pernik Ikabi”  »»

Halal Bihalal Ikabi, re-Connect Ukhuwah

(Episode: Gresik Punya Cerita)


Lebaran kemarin, saya sekeluarga berkesempatan mudik ke kampung halaman (Gresik). Orang tua saya sudah di sana sejak 13 September. Sedangkan saya dan adik, baru tiba Lebaran pertama menjelang Maghrib. Saya berada di sana kurang lebih seminggu. Waktu yang singkat itu, aya pergunakan untuk silaturrahim kepada keluarga di sana. Baik yang di Sedayu, Tubanan, Mojokerto, dan yang di Tuban, serta sowan ke rumah teman-teman (walaupun tidak semua).

Pad 6 Syawal, kami mendapat undangan Halal Bihalal Ikabi. Oleh karena itu, Pagi hari sebelum kepulangan kami ke Bogor, kami menghadiri Halal bi Halal Ikabi. Ikabi merupakan akronim dari Ikatan Keluarga Bani Isma’il. Saya sendiri tidak tahu pasti siapa Mbah Isma’il itu. Bertanya kepada keluarga pun tidak terlalu memberikan hasil. Mereka hanya bilang, Mbah Isma’il itu ialah orang yang membangun Mushola Isma’il di Mriyunan Tengah, Sedayu-Gresik, begitu katanya. Tujuan didirikannya Ikabi yaitu untuk mengikat seluruh keluarga keturunan Mbah Isma’il.

Ukhuwah Islamiyah diibaratkan jaringan informatika dalam sebuah internet. Pasti ada masanya terkena virus/error. Jika sudah demikian, tentu perlu adanya reconnect/reinstallation. Sama halnya dengan Ukhuwah Islamiyah, pasti ada masanya komunikasi terputus. Banyak faktor yang menyebabkan hal tersebut, di antaranya domisili yang berbeda-beda sehingga mengakibatkan jarak, terputusnya kontak, dan sudah tutup usia. Selain itu juga semakin tahun, semakin sulit mendatangi satu per satu. Oleh karena itu untuk memperbaharui ikatannya, dbuatlah acara yang dikemas dalam Halal Bihalal satu tahun sekali, setiap awal Syawal. Tempatnya bisa berubah-ubah. Kadang di Malang, Surabaya, Ujung Pangkah, Bunderan atau Mriyunan. Tergantung kesepakatan panitia.

Kegiatan kemarin merupakan Halal Bihalal Ikabi ke-34. 99 keluarga yang tercatat sebagai peserta, hadir berserta keluarganya. Praktis peserta yang hadir mencapai 600-an. Layaknya kegiatan pada umumnya, kegiatan ini juga menelan biaya yang tak sedikit. Kocek sebesar 12 jutaan turut menyokong suksesnya kegiatan yang dilaksanakan dari pagi sampai Dzuhur ini. Hmm… cukup besar bukan? Lantas dari mana uang itu berasal? Tenang-tenang, di sini tidak ada praktik korupsi ko. Uang itu terkumpul dari iuran wajib peserta (yang mampu) yang disetorkan setiap tahunnya. Ya, peserta memang disodori kertas isian kesanggupan menjadi donator tetap. Mulai dari 40 ribu sampai tak terhingga. Ya, misalkan bagi Anggota Dewan DPR/MPR RI dari Ujung Pangkah (Demokrat), tentu tidak mengambil bagian yang minimal dong. Dalam kegiatan kemarin junga hadir peserta Ikabi dari Bali.

Susunan acara Ikabi tidak berbeda jauh dengan kegiatan pada umumnya, yaitu:
Pembukaan: Pembacaan Qur'an
Sambutan-sambutan:
1. Panitia
2. Wakil wilayah: Ujung Pangkah dan Malang
3. Ketua Ikabi
Istirahat
Pembagian dana sosial kepada kaum Dhua’fa
Doa & penutup

Apa yang dilakukan manusia, tentu sangatlah jauh dari kesempurnaan. Walaupun peserta yang hadir ratusan, namun tidak semua orang dapat bertegur sapa. Ditambah lagi posisi kursi yang semua menghadap ke depan. Praktis peserta yang hadir hanya dapat mengobrol sama orang sederetnya, depan, dan belakangnya saja. Kalau dengan yang posisinya jauh, paling hanya bisa mengucapkan salam dan senyum sekadarnya. Apapun itu, semoga Ikabi ini tetap eksis menjalin silaturrahim para pesertanya.

Lanjut membaca “Halal Bihalal Ikabi, re-Connect Ukhuwah”  »»

Lagi-Lagi Facebook


Facebook atau lebih akrab dikenal dengan FB, bukanlah kata yang asing di telinga kita. Mulai dari ABG (Anak Baru Gede) sampai AKG (Anak Kelewat Gede alias orang tua kita). Dalam sekejap, FB memang mampu menyihir semua orang. Mulai dari yang kerjanya nge-net sampai yang baru nge-net. Tak peduli tidak bisa caranya kirim email, yang penting punya FB.

Saya jdi teringat ketika berlibur ke Jawa, tiga bulan lalu. Hampir setiap hari, sekitar pukul 07:00 sampai 08:00-an, agenda saya menemani teman tante saya ke warnet. Perkenlan kami tidak direncanakan. Kami bertemu ketika ibu dua orang anak ini sedang mengantar anaknya privat ke rumah tante. Entah bagaimana ceritanya, akhirnya dia ‘meminjam’ saya untuk menemaninya. Ternyata dia minta diajarkan membuat FB. Karena dia belum memiliki email, maka kami pun membuatnya terlebih dulu. Setelah FB sudah jadi, saya tanya, “Mana id teman-teman yang mau di-add?” Lalu dia menjawab tidak ada. Dia pun menyebutkan alamat almamater sekolahnya, namun tetap tidak ada yang dikenal. Kami pun pulang dan menyusun agenda berikutnya. Saya kagum dengan semangatnya, walaupun sudah berumur, rasa ingin tahunya besar.

Sepenggal kisah di atas, sering saya temui. Teman-teman minta dibuatkan FB, tetapi belum memiliki email dan tidak tahu id teman-teman yang mau di-add/di-invite. Meskipun begitu, saya senang dapat membantu mereka. Tentu saja saya juga tidak terlepas dari pertanyaan teman-teman saya, Alamat FB mu apa? Minta alamat FB-nya dong? Punya FB ngga? Fi, alamatnya apa? Ukht, alamatnya apa? Pertanyaan-pertanyaan serupa sering mampir di telinga atau telepon seluler saya. Kalau sudah begitu, saya jadi sibuk menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka, yang tak puas dengan jawaban, ana belum tertarik, ana belum minat. Selanjutnya, ada-ada saja polah mereka. Ada yang mau membuatkan, ada yang menyuruh membuat, dsb. Dalam email pun hamper setiap hari ada invite FB dari teman-teman.

Ya, sampai tulisan ini diposting, saya memang belum memiliki FB. Alasannya tetap sama, belum tertarik. Saya sama sekali tidak antipati terhadap jaringan pertemanan tersebut, hanya saja belum ingin membuat akun di dalamnya. Lagipula, tidak antipti bukan berarti harus gabung kan….

Lanjut membaca “Lagi-Lagi Facebook”  »»

Dakwah Jangan Pernah Mati

Tidak jarang tanpa sadar (walaupun terkadang sebenarnya sadar) kita merasa bahwa sudah begitu banyak peranan kita dalam mendakwahkan Dienullah tercinta ini. Dengan setumpuk kegiatan yang telah dan sedang kita selesaikan, kita menjadi berbangga hati bahwa kita telah memberikan “sesuatu” bagi Al Islam.

Padahal, tahukah kita bahwa sebenarnya keikutsertaan kita di dalam dakwah selama ini adalah sangat kecil dibandingkan dengan semua nikmat yang telah Allah karuniakan kepada kita. Boleh jadi telah 20 tahun lamanya kita bergelut di dunia dakwah ini dengan mengantongi jam terbang 10 jam setiap harinya. Itu berarti sudah kurang lebih 262.800.000 detik lamanya kita berdakwah untuk Al Islam. Tapi tahukah kita bahwa dibandingkan hanya dengan satu nikmat Allah yaitu nikmat untuk bernafas selama 630.720.000 detik, ternyata perjuangan kita itu tiada sepadan sedikitpun.

Astaghfirullah….


Menyadari hal tersebut, masihkah tiada timbul rasa malu kita bahwa ternyata kita masih melulu berpikiran bahwa dakwahlah yang memerlukan kita? Sekali-kali tidak! Dakwah tiada pernah memerlukan kita. Kitalah yang memerlukan dakwah ini layaknya kita memerlukan Allah SWT. Kita harus tahu, bahwa seandainya di seluruh jagad ini tiada satu pun manusia yang terlibat di dalam dakwah, Allah tetaplah Allah, kekuasaan-Nya tidak akan berkurang sedikitpun!!!

Oleh karena itu, Saudaraku yang berbahagia, bukan masanya lagi kita hanya duduk menunggu datangnya panggilan dakwah. Bukan masanya lagi kita hanya berdiri di bagian paling belakang barisan dakwah, terlebih tiada pernah terlibat di dalamnya. Mari, bersama kita kuatkan ‘azam, raih kesyahidan dalam indahnya dunia dakwah, kita songsong kejayaan Islam.

Allahu Akbar!


Nb: Ditulis kembali dari lembar Taujih Ruhiyah, FBS-UNJ

Lanjut membaca “Dakwah Jangan Pernah Mati”  »»

Batik dan Budaya Positif Bangsa

>> Friday, October 2, 2009

Jum'at, 2 Oktober 2009 - 09:32 wib


Membicarakan batik tidak sekadar membicarakan secarik kain yang dipakai untuk pakaian, seprei, taplak meja atau keperluan rumah tangga lainnya.

Membicarakan batik berarti membicarakan budaya bangsa Indonesia. Batik telah menjadi bagian aktivitas keseharian manusia Indonesia berabad-abad silam. Batik telah dikenal sejak zaman kerajaan Jenggala, Airlangga, Majapahit hingga masa kini. Yang sering tidak kita sadari adalah dalam batik dan membatik ada budaya positif yang sebenarnya sudah mendarah daging dalam masyarakat kita walau budaya positif tersebut seiring dengan perkembangan zaman mulai terkikis perlahan.

Budaya-budaya positif itu antara lain ketekunan, kemandirian, kewirausahaan, dan kreativitas-- yang kalau boleh meminjam bahasa anak muda--tak ada matinya. Membatik adalah kegiatan yang harus dilakoni dengan kesungguhan dan ketekunan. Untuk menghasilkan selembar batik tulis halus diperlukan sikap konsistensi dan kesabaran dengan tingkat kecermatan yang tinggi. Ini mengajarkan pada kita budaya tekun dan konsisten dalam mengejar dan mewujudkan cita-cita dengan menghasilkan sebuah karya yang paripurna.

Bertolak belakang dengan budaya instan yang belakangan sangat mendominasi dalam kehidupan masyarakat kita. Bangsa ini sudah hampir melupakan sebuah proses. Padahal sebuah proses akan menjadikan kita menjadi lebih bijak dalam bersikap dan lebih tahan terhadap tantangan. Ulat saja memerlukan proses berhari-hari untuk menjadi kupu-kupu yang indah. Demikian juga dengan batik, perlu ketekunan dan kesabaran yang konsisten untuk menghasilkan selembar kain indah. Banyak yang menginginkan kesuksesan tanpa melalui kegiatan yang bernama proses. Maunya jalan pintas. Tak mengherankan apabila segala jalan dilakukan.

Termasuk jalan haram demi untuk mengejar hasil sehingga menjadi wajar apabila kasus penyalahgunaan wewenang, termasuk korupsi, masih marak di negeri ini. Sayangnya sikap pragmatisme dan budaya instan ini juga sudah menjangkiti para pembuat kebijakan. Bangsa ini jarang suka bermain panjang dengan meletakkan dasar-dasar pembangunan yang memang baru akan dirasakan kelak. Misalnya lebih suka memilih mengimpor produk dari luar negeri yang memang kadang lebih murah daripada membuat kebijakan yang melindungi industri dalam negeri.

Kegiatan membatik juga mengajarkan budaya kemandirian. Seperti kita tahu, seluruh bahan yang digunakan dalam sebuah proses menghasilkan kain batik berasal dari dalam negeri dan bisa dibuat oleh masyarakat sendiri dengan berbagai skala industri, mulai rumah tangga hingga pabrikan. Kalaupun ada bahan yang diperlukan yang di daerah tersebut tidak ada biasanya didatangkan dari kota lain atau dari luar pulau saja. Tidak perlu sampai mengimpor dari negara lain.

Sebenarnya secara tidak langsung ini juga mengajarkan kepada kita nasionalisme yang sesungguhnya, bukan nasionalisme slogan yang terasa kaku, hambar, dan tidak menguntungkan rakyat.***

Selain mengajarkan sikap nasionalisme, kegiatan membatik adalah kegiatan wirausaha yang padat karya dengan melibatkan banyak orang. Dulu zaman nenek saya, bahkan sampai zaman almarhum ibu saya, membatik adalah salah satu keterampilan yang pasti dikuasai oleh kaum wanita. Sampai-sampai ada gurauan, aib kalau wanita tidak bisa membatik. Membatik menjadi kegiatan yang jamak dilakukan oleh ibu-ibu hampir di setiap rumah tangga. Tentunya kegiatan positif ini mampu menunjang perekonomian keluarga.

Bahkan beberapa menjadi backbone perekonomian keluarga di sentras-entra batik seperti Solo, Yogyakarta, dan Pekalongan. Termasuk dalam keluarga saya sendiri. Kedua orang tua saya menjadikan batik sebagai penghidupan. Pembagian tugasnya pun sangat jelas, kaum wanita seperti ibu saya mengurusi produksi, sedangkan bapak saya mengurusi penjualan. Makanya tak mengherankan apabila zaman saya kecil industri rumahan yang berkaitan dengan perbatikan banyak bermunculan.

Mulai industri kecil skala rumahan yang memproduksi kain, baik sutera maupun katun, pembuat alat tenun, canting hingga bahan-bahan kimia yang diperlukan untuk pembuatan. Masyarakat membuatnya sendiri, hampir tidak ada yang diimpor. Ekonomi kerakyatan pada saat itu tumbuh. Masyarakat hidup. Ada denyut nadi yang terasa dalam kehidupan sehari-hari. Semua bekerja, tidak ada yang menganggur. Namun denyut kehidupan itu mulai melamban karena serbuan produk batik dari China yang menggunakan mesin, yang masuk pasar Indonesia dengan harga lebih murah.

Di sentra-sentra batik seperti kota kelahiran saya, Pekalongan, banyak industri pabrikan maupun rumahan yang mati suri. Untuk dapat bertahan saja susah. Sepertinya kejadian yang sama berlangsung di kota-kota lain seperti Yogyakarta, Solo, Cirebon, Madura, dan kota-kota kecil di sepanjang pesisir pantai utara Pulau Jawa. Tanpa adanya proteksi dan campur tangan dari pemerintah untuk melindungi industri batik dalam negeri, sama saja membiarkan budaya wirausaha yang ada dalam masyarakat kita hilang, berubah menjadi budaya konsumtif dengan menggunakan produk-produk luar negeri.***

Boleh saja baru sekarang ini kita sibuk membicarakan industri kreatif. Namun sejatinya para pendahulu kita para pembatik telah menggeluti usaha yang bernama industri kreatif berabad-abad. Lihat saja betapa beragamnya pola batik yang mereka hasilkan. Kekreatifan mereka tak perlu diragukan. Anda bisa bayangkan, betapa rumitnya membuat pola batik. Semuanya dibuat dengan daya imajinasi tinggi tanpa bantuan perangkat elektronik yang bernama komputer.

Betapa bertalentanya masyarakat kita. Hebatnya lagi, tiap kota penghasil batik rata-rata mampu membuat pola indah yang berbeda antara batik yang satu dengan yang lain. Masing-masing mempunyai ciri khas dengan warna dominan yang berbeda. Semunya indah memesona. Saya tidak tahu persis di mana para pembuat pola-pola batik tersebut belajar. Biasanya keterampilan ini turun-temurun. Namun yang jelas pada masa itu tidak ada semacam sekolah disain grafis yang mengajarkan bagaimana membuat disain visual yang bagus. Kini batik telah diakui UNESCO sebagai warisan umat manusia, bagian dari budaya bangsa Indonesia.

Kita wajib bersyukur akan hal ini sehingga batik tidak semena-mena diklaim oleh negara lain. Walau demikian, ada sisi positifnya juga batik diklaim oleh orang lain. Bangsa kita jadi lebih bersemangat memperjuangkan hak miliknya yang selama ini dilupakannya sampai mati suri.

Kita hanya berharap adanya pengakuan dari dunia melalui UNESCO ini juga akan melecut semangat kita dalam menjaga warisan budaya bangsa dan nilai filosofi yang terkandung di dalamnya seperti budaya tekun, konsisten, mandiri, wirausaha, dan kreatif. Semoga budaya-budaya positif ini menjadi jiwa yang menggerakkan etos kerja manusia Indonesia yang mampu membawa Indonesia sejajar dengan bangsa-bangsa maju di dunia.(*)

Soetrisno Bachir
Pengusaha Batik, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN)



Sumber: Okezone.com

Lanjut membaca “Batik dan Budaya Positif Bangsa”  »»

Penipuan Atas Nama XL

>> Thursday, October 1, 2009


Pukul 10:36 WIB, tiba-tiba HP GSM saya berbunyi. Ada panggilan masuk dari sebuah nomor XL yang asing. Pandangan tetap ke monitor, ketika saya menerima panggilan tsb. Dari seberang terdengar suara seorang Bapak. Selama dia berbicara, saya hanya mendengarkan saja. Inti dari pembicaraannya adalah, menyatakan bahwa saya mendapat hadiah sebesar Rp. 10 juta. Angka yang besar, jika benar-benar nyata.

Setelah cukup lama berbicara, dia menanyakan beberapa pertanyaan. Di antaranya, apa saya menonton Metro TV jam 10 malam tadi, di mana posisi saya sekarang, sampai alamat rumah. Saya tidak langsung menjawabnya.

Saat itu, saya juga sedang bingung, karena tiba-tiba ada teman yang mungkin marah kepada saya. Di saat yang bersamaan juga saya harus meladeni Bapak tsb. Akhirnya saya hanya menjawab seperlunya saja.

Sebenarnya, Bapak tsb tidak membolehkan saya menutup panggilan darinya. Saya diharuskan untuk tetap mengaktifkan panggilannya. Namun, saya tidak menurutinya. Setelah itu, yang saya lakukan adalah menghubungi Customer XL dan menanyakan langsung. saya juga melaporkan nomor Bapak tsb dan meminta pihak XL untuk mencatatnya. Sebagai pengguna 'setia' XL, saya tidak suka jika ada yang memanfaatkan nama provider XL untuk kepentingan dan keuntungan pribadi. Nomor Bapak tsb adalah 081930663775

ALHAMDULILLAH... Allah SWT masih melindungi saya. :)

Hati-hati terhadap modus penipuan serupa.
Waspadalah... Waspadalah! (He...He..He.. pinjam kata-kata Bang Napi)

Lanjut membaca “Penipuan Atas Nama XL”  »»

Dari Puli sampai Oli

>> Tuesday, September 15, 2009

(Episode: Gresik Punya Cerita)


Alhamdulillah, pada liburan kemarin, saya berkesempatan pulang ke Gresik. Sebulan lebih saya di sana, berkumpul bersama nenek, bulik, bude, serta sanak famili lainnya. Salah satunya adalah Muhammad Isham Dhiyaurrahman, yang akrab disapa Isham. Adik kecil yang Juli kemarin genap berusia satu tahun ini merupakan salah satu adik sepupuku, yang tinggal di Sidayu-Gresik.

Pada waktu saya datang ke Sidayu, Isham masih berusia sebelas bulan. Dia masih merangkak bebas sesuka hati. Keceriaan dan ocehannya mewarnai hari-hari saya selama di sana. Setiap hari ada saja ulahnya yang membuat saya dan keluarga di sana tersenyum geli. Bagaimana tidak, hampir setiap saat kami dibuat pusing oleh ulahnya.

Isham yang memang tidak bisa diam ini, juga terkenal sebagai ‘pemakan segala.’ Di usianya yang masih sebelas bulan, dia sudah merasakan bermacam-macam makanan dan minuman, layaknya kami yang orang dewasa. Mulai dari makanan favoritnya, kerupuk puli, sampai bonggolan, agar, brownis, roti, nasi, bubur, martabak, kue tart, ayam, tempe goreng, melon, bengkuang, mentimun, dan jeruk, serta oli. Minumannya pun tak kalah, mulai yang hangat sampai es. Saya sempat melarang, namun kata orang tuanya tidak apa-apa, kecuali oli.


Ya, Isham memang gemar sekali bermain sepeda motor. Berkali-kali dipindahkan ke tempat lain, berkali-kali pula dia kembali ke tempat sepeda motor diparkir. Biasanya dia akan memainkan pijakan kaki dan knalpot. Kejadian ini seolah-olah telah menjadi rutinitasnya. Oleh karena itu, Pa’lik saya (ayahnya Isham) menaruh kursi di sekitar motor tersebut. Sehingga Isham tidak bisa lagi memainkan motor tersebut.

Namun, bukan berarti dia kapok. Setelah motor tidak bisa dimainkan, dia beralih ke sepeda mini milik kakaknya. Sama halnya dengan motor, dia pun memainkan pijakan kakinya. Selain itu juga stang dan goesannya. Selain itu, Isham juga sudah hafal rumahnya. Pernah suatu ketika dia saya tinggal di kamar (rumah nenek), karena saya ke dapur sebentar. Ketika saya kembali ke kamar, dia sudah tidak ada. Ternyata dia kembali ke rumahnya sendiri. Tentu saja lebih banyak merangkaknya dibandingkan jalan terantanan.

Kian hari, Isham semakin bertambah besar. Saya pun menyaksikan saat-saat dia mulai berjalan terantanan, sampai akhirnya dia bisa berjalan tanpa terantanan lagi. Senang rasanya dapat menyaksikannya tumbuh besar.

Lanjut membaca “Dari Puli sampai Oli”  »»

Rabithah

Izzis— Rabithah

Sesungguhnya Engkau tahu
bahwa hati ini t’lah berpadu
Berrhimpun dalam naungan cinta-Mu
Bertemu dalam ketaatan
Bersatu dalam perjuangan
Menegakkan syari’at dalam kehidupan

Kuatkanlah ikatannya
Kekalkanlah cintanya
Tunjukilah jalan-jalannya
Terangilah dengan cahya-Mu
yang tiada pernah padam
Ya… Rabbi….
Bimbinglah kami

Lapangkanlah dada kami
dengan karunia iman dan indahnya tawakal pada-Mu
Hidupkan dengan ma’rifat-Mu
Matikan dalam syahid di jalan-Mu
Engkaulah pelindung dan pembela

Lanjut membaca “Rabithah”  »»

Untukmu Syuhada

Izzis— Untukmu Syuhada

Kehidupan bagaikan roda
beribu zaman terus berputar
namun satu tak akan pudar
cahaya Allah tetap membahana

Majulah sahabat mulia
berpisah bukan akhir segalanya
lepas jiwa terbang mengangkasa
cita kita tetap satu jua

Walau raga meregang nyawa
Harta dunia tiada tersisa
Namun jiwa tetaplah satria
Takkan surut satu langkah jua

Debu?‘ebu dan darah suci
Saksi nan tak terbantahkan lagi
Gunung lembah hutan dan samudra
Untuk Allah diatas segalanya

Tujuh awan bersuka ria
Sambut ruh suci menuju Rabbnya
Sahabat nantikan hadir kami
Kan menyusulmu sekejap lagi

Bidadari nan bermata jeli
Menyongsong dengan wajah berseri
Sahabat kami rela kau pergi
Jihad kita kan terus bersemi
Jalan ini takkan pernah henti

Lanjut membaca “Untukmu Syuhada”  »»

Ibunda Kenapa Engkau Menangis

>> Friday, August 28, 2009

Written by: Hanif Muhammad

Saya dapat tulisan ini tadi pagi…
menurut saya ni bagus buat me-reload keimanan n rasa kasih sayang kita terhadap Ibu kita…
memang agak panjang dibacanya..tapi coba kita liat dari hikmahnya…
selamat membaca … :)

Alkisah….
Suatu ketika, ada seorang anak laki-laki yang bertanya kepada ibunya.
…………… “Ibu, mengapa Ibu menangis?”.
Ibunya menjawab, “Sebab, Ibu adalah seorang wanita, Nak”.
“Aku tak mengerti” kata si anak lagi.
Ibunya hanya tersenyum dan memeluknya erat.
“Nak, kamu memang tak akan pernah mengerti….”

Kemudian, anak itu bertanya pada ayahnya.
………………….”Ayah, mengapa Ibu menangis? Sepertinya Ibu menangis tanpa ada sebab yang jelas?”

Sang ayah menjawab, “Semua wanita memang menangis tanpa ada alasan”.
Hanya itu jawaban yang bisa diberikan ayahnya.

Lama kemudian, si anak itu tumbuh menjadi remaja dan tetap bertanya-tanya, mengapa wanita menangis.

Pada suatu malam, ia bermimpi berjumpa dengan seorang Musafir yang sedang beristirahat di sebuah pohon yang begitu rindangnya……………..kemudian si anak memberanikan dirinya untuk ikut berteduh di bawah pohon rindang tersebut, dengan sedikit ragu ragu si anak pun menyapa sang Musafir tersebut….. tampak dari pakaian yang dikenakan si Musafir menunjukkan bahwa si Musafir bukanlah seperti halnya Musafir yang kebanyakan yang sering dijumpai oleh si anak….dengan jelas terlihat bahwa si Musafir tersebut adalah seorang alim yang bijak…

dengan sedikit rasa keraguannya ………………. sianak pun mulai membuka pembicaraan dengan si Musafir tersebut..

si anak :” Assalamualaikum ya Tuan Guru….
Musafir :” wa alikum salam anak ku….
si anak : Tuan Guru.. boleh kah saya menayakan sesuatu hal yang selama ini selalu menjadi pertanyaan yang tiada pernah ditemukan jawabannya….
Musafir :” wahai anak ku… insya allah… tanyakanlah.. mudah mudahan saja dengan seizin Allah Azza Wajalla saya dapat memberikan ketenangan kepada engkau sebagaimana ketenangan yang tidak engkau dapati akan tiadanya jawaban dari apa yang engkau tidak ketahui dan yang ingin engkau ketahui….

si anak : “Ya Tuan Guru, mengapa wanita mudah sekali menangis?”,
Musafir :” menurut pengetahuan yang pernah saya miliki, bahwa Saat Allah menciptakan wanita………………..……
Allah menjadikan kaum wanita menjadi sangat utama………….
.
“Allah SWT menciptakan bahunya, agar mampu menahan seluruh beban dunia dan isinya, walaupun juga, bahu itu harus cukup nyaman danlembut untuk menahan kepala bayi yang sedang tertidur

“Allah SWT memberikan kaum wanita kekuatan untuk dapat melahirkan, dan mengeluarkan bayi dari rahimnya, walau, seringkali pula, ia kerap berulangkali menerima cerca dari anaknya itu.

“Allah SWT telah juga memberikan keperkasaan pada kaum wanita sehingga akan membuat mereka tetap bertahan, pantang menyerah, saat semua orang sudah putus asa.

“Pada wanita pula diberikan anugerah dari Allah SWT berupa kesabaran, kesabaran untuk merawat keluarganya, walau letih, walau sakit, walau lelah, tanpa berkeluh kesah.

“Allah SWT memberikan wanita, perasaan peka dan kasih sayang, untuk mencintai semua anaknya, dalam kondisi apapun, dan dalam situasi apapun. Walau, tak jarang anak-anaknya itu melukai perasaannya, melukai hatinya. Perasaan ini pula yang akan memberikan kehangatan pada bayi-bayi yang terkantuk menahan lelap. Sentuhan inilah yang akan memberikan kenyamanan saat didekap dengan lembut olehnya.

“Allah SWT juga telah memberikan wanita kekuatan untuk membimbing suaminya, melalui masa-masa sulit, dan menjadi pelindung baginya. Sebab, bukankah tulang rusuklah yang melindungi setiap hati dan jantung agar tak terkoyak?

“Allah juga telah menganugerahkan kepada kaum wanita kebijaksanaan, dan kemampuan untuk memberikan pengertian dan menyadarkan, bahwa suami yang baik adalah yang tak pernah melukai istrinya. Walau, seringkali pula, kebijaksanaan itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada suami, agar tetap berdiri, sejajar, saling melengkapi, dan saling menyayangi.

“Dan, akhirnya, Allah SWT memberikan ia air mata agar dapat mencurahkan perasaannya.

Inilah yang Anugerah khusus yang diberikan kepadakaum wanita oleh Allah SWT agar dapat digunakan kapanpun ia inginkan. Hanya inilah kelemahan yang dimiliki wanita, walaupun sebenarnya, air mata ini adalah air mata kehidupan”.
Maka, dekatkanlah diri kita pada sang Ibu kalau beliau masih hidup

tulisan ini saya persembahkan buat SOHIBKU…SAUDARAKU…


Nb: Diunduh dari blog seorang teman-> http://purwook.wordpress.com

Lanjut membaca “Ibunda Kenapa Engkau Menangis”  »»

Muskom VI KAMMI Gresik

>> Tuesday, July 28, 2009



Glitter Words

atas

Terselenggaranya Musyawarah Komisariat VI (Muskom VI)
KAMMI Gresik

dan

Terpilihnya Akhuna Qohar
sebagai Ketua KAMMI Gresik, Masa Jihad 2009-2010

Semoga dapat menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya





Lanjut membaca “Muskom VI KAMMI Gresik”  »»

Bagaimana Jika...

>> Wednesday, June 17, 2009

Bagaimana jika… Allah tidak memberkati kita hari ini
Karena kita tidak bersyukur hari kemarin
Bagaimana jika… Allah berhenti memberi petunjuk hari esok
Karena kita membangkang hari ini
Bagaimana jika… Kita tidak melihat bunga indah bermekaran
Karena kita menggerutu saat Allah sedang menurunkan hujan
Bagaimana jika… Allah menarik Al-Qur’an
Karena kita malas membaca dan mentadaburinya

Bagaimana jika… Allah menghapus semua firman-Nya
Karena kita gagal mneladani Rasul-Nya
Bagaimana jika… Pintu-pintu masjid tertutup
Karena kita tidak pernah membuka pintu hati
Bagaimana jika… Allah berhenti mencintai kita
Karena kita tidak berhenti mencintai sesama manusia
Bagaimana jika… Allah mengabulkan permintaan
Sesuai sikap kita terhadap panggilan adzan
Bagaimana jika… Allah memnuhi kebutuhan kita
Sama banyaknya dengan kita memperjuangkan agama-Nya


Astaghfirullah… Ya Rabb, ampunilah hambamu ini


Sumber: Lebah dari seorang teman

Lanjut membaca “Bagaimana Jika...”  »»

Obat Penghapus Dosa dan Penyembuhan Penyakit Hati

Ambillah akar pohon KEFAKIRAN dan
akar pohon TAWADHU’ (kerendahan hati)
Taruh kedua akar itu dalam keranjang TAUBAT
Tumbuklah dengan menggunakan lesung RIDHO
Lalu haluskan dengan serut kepuasan hati (QONA’AH)
Masuklah ke dalam kendil TAQWA
Campurkan air HAYA’ (rasa malu) ke dalamnya
Didihkanlah dengan api MAHABBAH (rasa cinta)
Dinginkan dengan angin ROJA (pengharapan)
Minumlah dengan menggunakan sendok HAMDALAH

Jika Kita dapat melakukan semua itu
Niscaya akan selamat dari penyakit dunia dan bencana akhirat


Sumber: Agenda Muslimah



Lanjut membaca “Obat Penghapus Dosa dan Penyembuhan Penyakit Hati”  »»

Guna Label pada Produk Makanan


Setiap kali berbelanja di took, kita jumpai beragam produk makanan pabrik yang tersimpan rapi dalam kemasan. Baik kaleng, botol, kardus, maupun alumunium foil, dsb. Tapi sudahkah kita manfaatkan label tersebut secara maksimal atau kita hanya mengabaikannya, sehingga menimbulkan efek samping (mis: diare) karena yang kita konsumsi tidak sesuai dengan takarannya. Atau mie instant yang kita masak telah berubah rasanya karena kadaluwarsa.

Itu hanya sebagian kecil akibat, jika kita tidak teliti dalam mmeriksa label. Padahal peranan label sangat penting. Label merupakan sumber informative bagi konsumen tentang produk makanan tertentu, yang tidak dapat dilihat dan diperiksa sendiri secara langsung oleh konsumen.

Berikut ini ada beberapa informasi yang biasanya terdapat pada label kemasan produk makanan:
1.Nama dan jenis produk
Merk suatu produk (brand name) merupakan pembeda suatu produk dengan yang lainnya serta menentukan jenisnya.

2.Bahan baku, komposisi, dan informasi gizi
Hampir setiap produk makanan memuat daftar nama (ingredints) yang menginformasikan bahan baku atau komposisi makanan. Namun seringkali dicantumkan kandungan gizi per 100 gram. Hal ini memberikan kesan zat gizi yang tinggi, padahal belum tentu kita mengkonsumsikan sebanyak 100 gram untuk sekali santap.

Oleh karena itu, perlu diperhatikan kandungan per porsi atau serving size dan juga jumlah porsi per wadah (kaleng, kotak, atau plastik). Sedangkan untuk porsi biasanya dinyatakan dalam mangkok, sendok the, atau ukuran lainnya. Untuk jenis makanan seperti makanan untuk bayi dan anak-anak biasanya dicantumkan kata diperkaya/fortivikasi, jika dalam makanan tersebut ditambahkan vitamin dan mineral tertentu. Dan umumnya juga disertai ukuran cara pembuatan (Penyajian).




3.Tanggal kadaluwarsa

Merupakan tanda batas waktu kelayakan makanan untuk dikonsumsi. Penekanannya lebih pada mutu. Apabila telah melewati tanggal kadaluwarsa yang tercantum dalam makanan, berarti mutu makanan atau minuman tersebut muli menurun. Oleh sebab itu, sebaiknya produk-produk tersebut tidak dikonsumsi setelah melewati tanggal-tanggal yang dicantumkan pada pada kemasan. Kadaluwarsa kadang ditulis: best before, expire, dan used by.

4.Isi produk
Produk yang berbentuk cairan dinyatakan dengan ukuran volume, milliliter, atau liter. Produk yang berbentuk padat dinyatakan dengan ukuran bobot kg atau gram. Sedangkan produk yang berbentuk kental atau semi padat dapat dinyatakan dengan kedua jenis ukuran tersebut di atas. Untuk makanan berbungkus yang menggunakan media cair, kadang-kadang disertai dengan bobot tuntas (bobot tanpa cairan).

5.Cara pemakaian dan penyimpanan

Produk-produk tertentu yang mengeluarkan takaran dalam pemakaiannya, biasanya disertai dengan cara pemakaian, sehinga konsumen dapat memanfaatkan produk secara benar. Sedangkan untuk produk yang bias dikonsumsi dalam jangka waktu lama, umumnya disertai dengan keterangan cara penyimpanan agar mutu produk trsebut tetap terjamin. Tujuannya untuk menghindarkan kerusakan atau penurunan mutu, akibat kesalahan penyimpanan yang seharusnya tidak perlu terjadi.

6.Keterangan legalitas
Keterangan legalitas suatu produk menandakan bahwa produ tersebut telah tercatat secara resmi di Departemen Kesehatan. Pencantuman itu biasanya dengan kode nomor registrasi tertentu, yaitu nomor MD untuk makanan local dan nomor ML untuk makanan import.

7.Kehalalan
Hal terpenting yang harus diperhatikan adalah jaminan dari produsen, bahwa bahan baku dan proses pembuatan produk tersebut halal.
Kini biasanya disertai sertifikat halal. Usahakan produk-produk yang dikonsumsi telah memiliki sertifikat tersebut yng dikeluarkan oleh LPP-POM MUI. Ini akan menjamin dan memberikan ketenangan, baik di dunia (kesehatan) maupun di akhirat (keselamatan.
Selain itu perlu menambah wawasan dengan berusaha memperoleh daftar halal haram makanan dari negeri lain, seperti Malaysia atau daftar komposisi bahan pangan, dari AS misalnya.




Sumber: Agenda Muslimah




Lanjut membaca “Guna Label pada Produk Makanan”  »»
bisnis syariah

Blogger

Komentar Artikel

Artikel Terbaru

Glitter Words
Belajar menjadi pembelajar yang baik

(c) 2009, Butiran Pasir

  © Blogger templates Shiny by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP