"Save Our Palestine... Save Our Palestine... Save Our Palestine" "Please Pray for Palestine...."

bisnis syariah

html stats

Glitter Words
Glitter Words


Guna Label pada Produk Makanan

>> Wednesday, June 17, 2009


Setiap kali berbelanja di took, kita jumpai beragam produk makanan pabrik yang tersimpan rapi dalam kemasan. Baik kaleng, botol, kardus, maupun alumunium foil, dsb. Tapi sudahkah kita manfaatkan label tersebut secara maksimal atau kita hanya mengabaikannya, sehingga menimbulkan efek samping (mis: diare) karena yang kita konsumsi tidak sesuai dengan takarannya. Atau mie instant yang kita masak telah berubah rasanya karena kadaluwarsa.

Itu hanya sebagian kecil akibat, jika kita tidak teliti dalam mmeriksa label. Padahal peranan label sangat penting. Label merupakan sumber informative bagi konsumen tentang produk makanan tertentu, yang tidak dapat dilihat dan diperiksa sendiri secara langsung oleh konsumen.

Berikut ini ada beberapa informasi yang biasanya terdapat pada label kemasan produk makanan:
1.Nama dan jenis produk
Merk suatu produk (brand name) merupakan pembeda suatu produk dengan yang lainnya serta menentukan jenisnya.

2.Bahan baku, komposisi, dan informasi gizi
Hampir setiap produk makanan memuat daftar nama (ingredints) yang menginformasikan bahan baku atau komposisi makanan. Namun seringkali dicantumkan kandungan gizi per 100 gram. Hal ini memberikan kesan zat gizi yang tinggi, padahal belum tentu kita mengkonsumsikan sebanyak 100 gram untuk sekali santap.

Oleh karena itu, perlu diperhatikan kandungan per porsi atau serving size dan juga jumlah porsi per wadah (kaleng, kotak, atau plastik). Sedangkan untuk porsi biasanya dinyatakan dalam mangkok, sendok the, atau ukuran lainnya. Untuk jenis makanan seperti makanan untuk bayi dan anak-anak biasanya dicantumkan kata diperkaya/fortivikasi, jika dalam makanan tersebut ditambahkan vitamin dan mineral tertentu. Dan umumnya juga disertai ukuran cara pembuatan (Penyajian).




3.Tanggal kadaluwarsa

Merupakan tanda batas waktu kelayakan makanan untuk dikonsumsi. Penekanannya lebih pada mutu. Apabila telah melewati tanggal kadaluwarsa yang tercantum dalam makanan, berarti mutu makanan atau minuman tersebut muli menurun. Oleh sebab itu, sebaiknya produk-produk tersebut tidak dikonsumsi setelah melewati tanggal-tanggal yang dicantumkan pada pada kemasan. Kadaluwarsa kadang ditulis: best before, expire, dan used by.

4.Isi produk
Produk yang berbentuk cairan dinyatakan dengan ukuran volume, milliliter, atau liter. Produk yang berbentuk padat dinyatakan dengan ukuran bobot kg atau gram. Sedangkan produk yang berbentuk kental atau semi padat dapat dinyatakan dengan kedua jenis ukuran tersebut di atas. Untuk makanan berbungkus yang menggunakan media cair, kadang-kadang disertai dengan bobot tuntas (bobot tanpa cairan).

5.Cara pemakaian dan penyimpanan

Produk-produk tertentu yang mengeluarkan takaran dalam pemakaiannya, biasanya disertai dengan cara pemakaian, sehinga konsumen dapat memanfaatkan produk secara benar. Sedangkan untuk produk yang bias dikonsumsi dalam jangka waktu lama, umumnya disertai dengan keterangan cara penyimpanan agar mutu produk trsebut tetap terjamin. Tujuannya untuk menghindarkan kerusakan atau penurunan mutu, akibat kesalahan penyimpanan yang seharusnya tidak perlu terjadi.

6.Keterangan legalitas
Keterangan legalitas suatu produk menandakan bahwa produ tersebut telah tercatat secara resmi di Departemen Kesehatan. Pencantuman itu biasanya dengan kode nomor registrasi tertentu, yaitu nomor MD untuk makanan local dan nomor ML untuk makanan import.

7.Kehalalan
Hal terpenting yang harus diperhatikan adalah jaminan dari produsen, bahwa bahan baku dan proses pembuatan produk tersebut halal.
Kini biasanya disertai sertifikat halal. Usahakan produk-produk yang dikonsumsi telah memiliki sertifikat tersebut yng dikeluarkan oleh LPP-POM MUI. Ini akan menjamin dan memberikan ketenangan, baik di dunia (kesehatan) maupun di akhirat (keselamatan.
Selain itu perlu menambah wawasan dengan berusaha memperoleh daftar halal haram makanan dari negeri lain, seperti Malaysia atau daftar komposisi bahan pangan, dari AS misalnya.




Sumber: Agenda Muslimah




0 comments:

Post a Comment

Silakan masukkan komentar Anda. Jangan melakukan spam, gunakan bahasa yang sopan. Admin akan memeriksa komentar yang masuk. Terima kasih. :-)

bisnis syariah

Blogger

Komentar Artikel

Artikel Terbaru

Glitter Words
Belajar menjadi pembelajar yang baik

(c) 2009, Butiran Pasir

  © Blogger templates Shiny by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP