Yogyakarta dalam Ingatan
>> Monday, April 6, 2009
Yogyakarta… sebuah kota yang belum lama aku kunjungi. Kurang lebih empat hari lamanya. Mungkin ini kali kedua aku ke kota Gudeg itu. Pertama, ketika usiaku tiga tahunan. Itupun bersama kedua orang tuaku. Kedua, ya… saat ini. Itupun untuk menghadiri sebuah kegiatan.
Yogya Berhati Nyaman, slogan itulah yang menyapaku begitu menginjakkan kaki di kota itu. Namun ada temanku yang meralatnya. “Slogan yang benar itu, Yogya Berhati Nyam-nyam,” Katanya berseloroh. Apapun slogan kota itu, tetap saja tak mampu menawan hatiku untuk tetap tinggal. Berbeda dengan kota Gresik, kota kelahiranku, yang setiap saat selalu mampu menorehkan rindu.
Hari pertama di Yogya, aku dan teman-temanku cek-in di Hotel Brongto. Sebuah hotel di daerah Selatan Yogyakarta. Aku sekamar dengan Nova, seorang akhwat yang baru saja aku kenal. Setelah pembagian kamar, kami memutuskan untuk JJS alias jalan-jalan sore. Kesempatan yang ada cukup luang, karena kegiatan baru dimulai ba’da Maghrib. Sedangkan kami tiba di Yogya siang hari. Kami menyusuri jalanan di sekitar hotel. Singgah di sebuah kedai bakso dekat per empatan, warung makan untuk membeli titipan teman, dan minimarket untuk mmbeli beberapa keperluan. Setelah dirasa cukup, kami pun kembali ke hotel untuk beritirahat.
Malam harinya, usai makan malam kami siap dengan berbagai kegiatan yang telah disiapkan oleh panitia. Kami di antar ke Pasar Kesenian Tradisional, Gambus-Bantul, menggunakan bis yang sudah disediakan. Di tempat ini diadakan Soft Opening Mukernas. Kegiatan ini dikemas menarik, berlangsung komunikatif . Tarian Dewi Sri yang dibawakan oleh sebuah sanggar tari, mampu menghidupkan suasana. Kegiatan ini berlangsung sampai menjelang tengah malam. Kami pun sudah mulai mengantuk dan ingin segera kembali ke hotel.
Keesokan harinya, kami bersiap-siap ke Universitas Gadjah Mada. Tepatnya di University Club (UC), Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk menghadiri Opening Ceremony. Kegiatan ini dikemas dalam bentuk Studium Generale (disingkat SG) dengan tema ‘Politik Indonesia Kontemporer.’ Menghadirkan Gus Pur, aryo Bimo, dan Rahmantoha Budiarto. Selain itu, Wakil Gubernur DIY pun berkesempatan memberikan sambutan.
Kegiatan SG dibagi menjadi dua sesi. Sesi Pertama, bertemakan ‘Mencari Pimpinan Nasional yang Progresif dan Pro-rakyat.’ Sedangkan sesi Kedua, bertemakan ‘BHP dan akses Pendidikan Bagi Rakyat.’ SG sesi pertama, berlangsung sampai Dzuhur. Setelah itu kami kembali ke hotel. Perjalanan dari UGM ke hotel tidak bisa dibilang dekat. Harus ditempuh berapa puluh menit menggunakan bus.
SG sesi kedua, diadakan di Aula hotel. Prof. Dr. Wuryadi menyampaikan tt BHP dengan sangat baik. Lengkap dengan data-datanya. Sesi kedua ini berlangsung sampai Ashar. Setelah itu kegiatan dilanjutkan ba’da Maghrib dan mulai ke intinya, yaitu Persidangan Mukernas.
Layaknya persidangan organisasi lain, pada Mukernas pun persidangan dibagi menjadi dua: Sidang Pleno dan Sidang Komisi. Persidangan ini berlangsung sampai Sabtu malam. Dan rangkaian kegiatan benar-benar berakhir pada Ahad pagi. Kami pun dibebaskan oleh panitia, sesuai agenda kami masing-masing.
Aku dan kedelapan temanku sepakat untuk menyewa mobil. Kamipun menuju Obyek Wisata Candi Prambanan. Setelah itu, kami menuju Pabrik Bakpia 88, untuk membeli oleh-oleh khas Yogya itu. Mobilpun kemudian meluncur membelah jalanan kota Yogya sore itu. Kali ini Malioboro yang menjadi tujuan kami. Usai berkeliling Malioboro, Stasiun Tugu pun menjadi tujuak akhir kami di kota Berhati Nyaman ini.
0 comments:
Post a Comment
Silakan masukkan komentar Anda. Jangan melakukan spam, gunakan bahasa yang sopan. Admin akan memeriksa komentar yang masuk. Terima kasih. :-)