KAMMI Serukan Rekonsilisiasi Elite Politik dan Pulihkan Hak Sipil Rakyat
>> Thursday, April 30, 2009
Pemilu bukanlah sekedar pertandingan untuk mencari menang dan kalah
semata dalam demokrasi. Substansi demokrasi sesungguhnya adalah untuk
mewujudkan kemenangan rakyat Indonesia secara bersama-sama tanpa
kecuali. Karena itulah semestinya kebersamaan adalah azas yang harus
terus dibangun untuk masa depan bangsa dengan merekatkan dan memperkuat
tali persatuan, bukan sebaliknya malah menciptakan perpecahan.
Kita semua menyaksikan bahwa Pemilu 2009 memang jauh dari kesempurnaan.
Namun tentunya jangan sampai karena itulah perpecahan semakin nyata
terjadi. Sekaranglah saat yang paling tepat dan mendesak untuk para
pimpinan politik menggelar silaturahim demokrasi, duduk bersama, dan
membicarakan masa depan bangsa. Bila ada pergesekan kepentingan dalam
kompetisi, maka proses normative tetap dijalankan tetapi kehangatan
situasi harus tetap dijaga.
Saat ini masyarakat ingin melihat bukti, tauladan dan ke-negarawan-an
para pemimpin politik. Bagi negarawan, berkompetisi dan berbeda
kepentingan itu wajar saja selama komunikasi dan silaturahim tetap
dibangun. Bagi yang menang untuk membuka diri terhadap yang kalah dan
menjaga kohesifitas untuk kepentingan yang lebih besar yaitu stabilitas
politik nasional dan iklim demokrasi yang sehat. Rakyat rindu elite
politik yang negarawan.
Pemulihan hak sipil dan politik rakyat
Yang paling disesalkan dan harus dievaluasi pada penyelenggaraan pemilu
legislatif kemarin adalah terabaikanya hak konstitusional warga negara,
utamanya dalam persoalan banyaknya warga yang memiliki hak untuk memilih
namun gagal melaksanakan haknya karena tidak terdaftar dalam Daftar
Pemilih Tetap (DPT).
Karena itulah seluruh pihak yang bertanggung-jawab harus segera mencari
solusi cepat untuk pemulihan hak sipil dan politik rakyat agar kesalahan
tersebut tidak terulang lagi pada Pilpres. DPT harus segera diperbaiki
dan harus dihormati bila ada yang menempuh jalur hukum untuk menuntut
haknya.
Bila ini tidak segera bisa teratasi maka kita akan sangat malu karena
menyediakan hak rakyat yang paling mudah kaya begini saja tidak bisa
apalagi menyediakan hak rakyat terhadap pendidikan, kesehatan dan pangan
yang lebih rumit. Artinya negara dalam bahaya jika kejadian seperti ini
dibiarkan.
Sumber: www.kammi.or.id
5 comments:
Mahasiswa memang harus peka terhadap problematika bangsa. Teruslah bergerak KAMMI, Muslim Negarawan!
Maksud judulnya "Rekonsiliasi"?
sependek pemahamanku sih "Rekonsiliasi" tu artinya mengungkapkan fakta, ga tau lagi kalo arti sebenarnya karena ane cuma punya kamus inggris hehehe
Sepengetahuan ana 'konsiliasi = konsili' merupakan serapan asing dari Bahasa Eropa. Arti dari konsili itu adl musyawarah besar.
Kita sering menambahkan 're- (kembali)' di depan kata tsb, sehingga dikenallah 'rekonsiliasi.'
Jadi 'rekonsiliasi' dapat diartikan kembali mengadakan musyawarah (besar) bersama.
Ooo... gitu ya,
Jazakillah atas tambahan ilmunya
mampir di malem hari kaq alfi
Post a Comment
Silakan masukkan komentar Anda. Jangan melakukan spam, gunakan bahasa yang sopan. Admin akan memeriksa komentar yang masuk. Terima kasih. :-)