[Ringkasan Cerita] Bawuk
>> Monday, May 17, 2010
BAWUK
(Karya Umar Kayam)
Bawuk, putri bungsu keluarga Suryo, putri seorang onder, priyayi Jawa, sejak kecil telah mununjukkan sifat-sifat kerakyatan, berbeda dengan keempat kakaknya. Hal ini tampak dalam sikapnya yang menghargai para pembantunya. Semasa remaja, ia seorang gadis lincah dan periang, namun berbudi halus. Hanya Bawuk seorang yang memahami kepedihan ibunya, yang terpaksa melihat suaminya tenggelam dalam pelukan ledek, dalam suatu pesta di kabupaten.
Setelah dewasa, Bawuk berkenalan dengan Hassan, seorang aktivis partai Komunis. Kemudian mereka menikah dan mempunyai seorang putri dan seorang putra. Ketika peristiwa G 30 S meletus, Hassan ikut terlibat dan terus dikejar tentara. Maka Bawuk beserta kedua anaknya terpaksa pindah dari suatu kota ke kota lain untuk mengikuti gerakan suaminya yang terpaksa terus melarikan diri dari kejaran tentara.
Akhirnya, Bawuk mengambil keputusan. Ia datang ke kota tempat tinggal ibunya, untuk menitipkan kedua anaknya. Tak mungkin ia membawa-bawa kedua anaknya dalam pelarian itu. Kedua anak itu membutuhkan hidup yang layak, bersekolah dengan tenang. Di rumah ibunya, Bawuk disambut oleh keempat kakak beserta ipar-iparnya yang telah mapan: seorang brigjen, seorang dosen di ITB, dirjen di salah satu departemen, dan seorang dosen lagi dari Gajah Mada. Mereka terus membujuk Bawuk agar tetap tinggal di kota itu. Namun Bawuk telah berketetapan hati untuk terus mencari suaminya. Dengan tegar, ia menjelaskan bahwa sebagai istri, ia tetap harus menemui suaminya. Hanya saja kedua anaknya dititipkan pada ibunya. Semua kakaknya sulit menerima keputusan itu, hanya sang ibu yang dapat memahami keputusan Bawuk.
Cerita ditutup dengan suara sayup anak-anak Bawuk yang sedang belajar mengaji. Bu Suryo membaca di surat kabar bahwa G 30 S telah ditumpas dan Hassan, menantunya adalah salah seorang yang diberitakan telah tertembak mati, tapi Bawuk tak ketahuan rimbanya.
1 comments:
pupuk organik, Kesuburan berkurang krn pemakaian pupuk kimia, beralihlah ke pupuk organik , dgn pemakaian yg bijaksana & sesuai kebutuhan, gunakan pupuk organik, selamatkan bumi tanah air.
Post a Comment
Silakan masukkan komentar Anda. Jangan melakukan spam, gunakan bahasa yang sopan. Admin akan memeriksa komentar yang masuk. Terima kasih. :-)