Gejala Perubahan Fonem
>> Monday, May 17, 2010
Gejala perubahan fonem terbagi atas 12 jenis, yaitu:
1.PEP (Penambahan) dan ASA (Pengurangan)
Contoh:
- Nyah -> enyah (penambahan [e] di awal)
- lamp -> lampu (penambahan [u] di akhir)
2.Disimilasi
adalah pergantian atau penghilangan fonem yang seartikulasi; fonem yang sama dijadikan tidak sama.
Contoh:
- sajjana -> sarjana
- saptu -> sabtu
3.Asimilasi
adalah pergantian fonem karena pengaruh fonem sekitarnya; fonem tidak sama dijadikan sama.
Contoh:
- al salam -> assalam
- inpor -> impor
- me + pukul -> memukul
4.Metatesis
adalah pertukaran tempat atau etak fonem dalam sebuah kata.
Contoh:
- serap -> resap
- kelikir -> kerikil
5.Haplologi
adalah penghilangan sebuah suku kata di tengah kata.
Contoh:
- budhidaya -> budaya
- mahardika -> merdeka
6.Kontraksi
adalah pemendekan dua kata atau lebih.
Contoh:
- tapian na uli -> tapanuli
7.Diftongisasi
adalah proses peubahan satu vokal menjadi diftong.
Contoh:
- sentosa -> sentausa
- pulo -> pulau
8. Monoftongisasi
adalah perubahan diftong menjadi satu vokal.
Contoh:
- pulau -> pulo
- satai -> sate
9.Sandi
adalah dua vokal berurut yang lebur menjadi satu vokal baru.
Contoh:
- pesantrian -> pesantren
10.Adaptasi
adalah penyesuaian bentuk.
Contoh:
- driver -> sopir
- goal -> gol
- download -> unduh
11.Analogi
adalah pembentukan kata berdasarkan kata yang sudah ada.
Contoh:
- sastrawan -> sastrawati
12.Hiperkorek
adalah mencoba membetulkan kata yang tepat sehingga menjadi salah.
Contoh:
- surga -> syurga
- pihak -> fihak
Nb: Diambil dari berbagai sumber.
0 comments:
Post a Comment
Silakan masukkan komentar Anda. Jangan melakukan spam, gunakan bahasa yang sopan. Admin akan memeriksa komentar yang masuk. Terima kasih. :-)