"Save Our Palestine... Save Our Palestine... Save Our Palestine" "Please Pray for Palestine...."

bisnis syariah

html stats

Glitter Words
Glitter Words


Serundeng Daging Favorit Keluarga

>> Monday, August 30, 2010

Ada yang lain di rumahku ketika Ramadhan datang. Ya, setiap Ramadhan, ibuku selalu membuat menu spesial utk sahur. Apalagi kalau bukan serundeng daging. Makanan (lauk) yang terbuat dari kelapa dicampur potongan daging kecil-kecil.

Ibu memang paling bisa menghadirkan suasana kota kelahiranku, Gresik, di rumah kami. Walaupun kami tidak pulang di awal Ramadhan dan tidak bisa berkumpul bersama sanak saudara. Namun, suasana Gresik sedikit banyak terasa di rumah dengan menu-menu yang dibuat oleh ibu.

Berikut adalah resep pembuatan serundeng daging:

Bahan:
- Kelapa parut kering
- Daging dipotong kecil-kecil

Bumbu Halus:
- Bawang merah
- Bawang putih
- Ketumbar
- Merica
- Lengkuas
- Kunyit
- Kencur
- Daun jeruk
- Garam
- Gula pasir


Cara Membuat:
- Campurkan bahan dan bumbu halus, aduk rata.
- Sangrai hingga kering di atas wajan dengan api kecil. Selama disangrai aduk terus hingga matang.
- Setelah matang, masukkan serundeng daging ke dalam kotak makan atau toples, sehingga tahan lama (beberapa hari ke depan).

Serundeng daging pun siap disajikan bersama nasi hangat. :)


Nb: Selain daging, serundeng ini juga dapat dicampur dengan udang atau kerang. Sesuai selera.



Lanjut membaca “Serundeng Daging Favorit Keluarga”  »»

Pahingan Sedayu dalam Memori



Suasana pasar yang ramai sudah tak asing bagi saya. Di mana-mana pasar memang selalu ramai. Bukan pasar namanya kalau tidak ramai. Namun tetap saja ada yang berbeda setiap saya pulang kampung (baca: mudik) ke Gresik, terutama bila sedang di Sedayu.

Jarak pasar yang hanya beberapa langkah dari rumah nenek membuat saya selalu bersemangat untuk mengunjunginya setiap pagi. Padahal dari tahun ke tahun suasananya relatif sama, tidak ada perubahan signifikan. Meskipun demikian, kerinduan menginjakkan kaki di Pasar Mriyunan sungguh menguasai hati dan fikiran saya.


Seperti pasar pada umumnya, Pasar Mriyunan-Sedayu juga menjual berbagai lauk-pauk (terutama ikan laut), peralatan dapur, buah, peralatan kebersihan, dan berbagai panganan (jajanan tradisional). Perbedaannya bila di pasar-pasar umumnya menjual berbagai macam kebutuhan, termasuk buku, pakaian, dsb. Pasar Mriyunan tidak menyediakan hal-hal tsb setiap hari. Kita hanya bisa mendapatkannya saat Pasar Pahing atau dikenal dengan sebutan Pahingan . Disebut juga Hari Pasaran. Jatuhnya Pahingan ditentukan berdasarkan penanggalan Jawa.

Nah, Pahingan inilah yang selalu saya nantikan. Ada perasaan senang tersendiri ketika saya berkesempatan datang ke Pahingan. Pasar menjadi lebih ramai. Berbagai barang dijajakan di sana. Apapun ada. Tentu saja yang biasa dijual di pasar. Saking ramainya, bahkan untuk jalanpun susah.Kemacetan pun tak terelakkan lagi. Mulai dari len (baca: angkot), motor, truk bak, hingga becak; semua tumpah ruah di sana.

Saya jadi teringat, suatu ketika saya terpisah di pasar. Saat itu sedang Pahingan jadi suasananya ramai sekali. Daripada saya celingak-celinguk, akhirnya saya memutuskan pulang ke rumah.

Hal lain yang membuat saya senang bila Pahingan. Karena toko nenek saya juga akan lebih ramai. Biasanya nenek selalu mengajak saya untuk menemaninya menjaga toko. Sayang sekarang tokonya sudah dijual. Karena nenek sudah semakin renta. Walaupun begitu, satu hal yang pasti, kenangan itu kan tetap terpatri.

Bicara tentang Pahingan, saya sudah tak sabar utk mudik dan mengunjungi Pasar Mriyunan kembali. Semoga saja kebagian Pahingan.


Lanjut membaca “Pahingan Sedayu dalam Memori”  »»

Muhammad dalam Memori

>> Saturday, August 28, 2010

Saat kegelapan menyelubungi dunia
Kebejatan, kebobrokan merajalela
Kebuasan hukum rimba
Melanda umat manusia

Lahirlah engkau Muhammad putra Abdullah
Dari rahim seorang bunda Aminah
Di gurun tandus dalam ancaman
Abrahah

Yang datang menyerang bersama
pasukan gajah
tuk merebut bangunan suci Ka'bah
Pada dua belas Rabiul Awal
tahun Hijriyah

Getar senyumanmu mencairkan duka
sang bunda
Yang ditinggal suami tercinta
ke alam baqa
Tutur-katamu mengtebu merasuk sukma
Membuka tirai pekatnya kalbu manusia
Bagai terbiasnya malam gelap-gulita
Oleh munculnya mentari di ufuk sana
Menimpa ... dan menyinari ... mayapada

Bersama iman yang menancap dalam dada
Kau sebarkan benih-benih taqwa
Penghapus debu dekilnya api durjana
Yang menyeliputi tiap diri manusia
Tanpa peduli onak-duri, aral merintang
di hadapannya

Butir-butir mutiara ajarannya
laksana cahaya pelita
Memancar di depan penjuru dunia

Dan ...
Tatkala ditawarkan pada junjungan kita
Tentang kesenangan, kemewahan dan
kenikmatan dunia
Agar kau mandek menyampaikan risalah
kebenaran Tuhan Esa
Dengan mantapnya engkau berkata:
"Meskipun mentari kau letakkan di tangan
kananku
dan rembulan di tangan kiriku
ku kan tetap melaksanakan dakwahku
hingga ajal merenggut diriku"

Semangat juang diwarisi angkatan tua
hingga angkatan muda
yang dambakan adil makmur sentosa
Dengan ridlo sang maha pencipta
Karna kaulah manusia tauladan ...
pemimpin dunia


Karya: Agus Amirudin WR (Margasari)

Sumber: Kumpulan Puisi Islami, Majalah Sahabat




Lanjut membaca “Muhammad dalam Memori”  »»

Kasih Sayang Ibu

Ibu kau pembimbing kami
Kasih sayangmu kepada nakmu sungguh besar
Sungguh besar jasamu ibu
Kau pembimbing putra-putrimu

Ibu aku dibimbing sampai besar sungguh
mulia jasamu
Ibu akan kubalas jasamu dengan kebaikan
Ibu kan melahirkan aku dari kecil sampai besar
Kasihan kau ibu, kau telah melahirkan aku
dengan jerih payah

Sungguh besar jasamu ibu,
kau mulia, dan aku sejahtera
Ibu kau pelindungku
Terimalah doaku ibu
Tuhan
Selamatkanlah ibuku
Jauhkanlah dari mara bahaya
Berilah kami rizqi yang banyak
Ya Allah dengarlah doaku
Terimakasih ibu.


Karya: Dian Ardiani Alamzuar Nurdin (Purikembangan, Jakbar)

Sumber: Kumpulan Puisi Islami, Majalah Sahabat




Lanjut membaca “Kasih Sayang Ibu”  »»

Seiring Do'a

Kutinggalkan desa
untuk mencari ilmu
ku tinggalkan ibu
dengan penuh tangis
kutinggalkan ayah
dengan diiringi doa

Ayah... ibu
aku akan menuntut ilmu
untuk membahagiakan ayah dan ibu
ibu janganlah menangis
ayah doakan aku agar berhasil

Ayah... ibu
aku berjanji tak akan mengecewakanmu
kan kuingat selalu pada bekaluku dari desa
seiring doa penyelamat jiwa


Karya: Heliana Artanti (Menteng Atas, Jaksel)

Sumber: Kumpulan Puisi Islami, Majalah Sahabat



Lanjut membaca “Seiring Do'a”  »»

Pahlawan Islam

Kukan teringat selalu padamu
Oh, pahlawan Islam
Kala tubuhmu terkoyak
Oleh peluru yang jahanam

Tubuhmu bermandikan darah
Berselimut duka ...
dan ...
Sanak saudara kau tinggalkan

Kau adalah pahlawan Islam
Kau beruntung
Nyawamu diambil oleh Allah
Sewaktu kau berlaga di medanNya

Kusebut kau
Pahlawan pembeli agama yang sejati
dan aku akan meneruskan ...
perjuangan dan cita-citamu
Semoga Allah menenangkan kau
di alam baka.


Karya: Lulu Jamaludin (Banten, Serang)

Sumber: Kumpulan Puisi Islami, Majalah Sahabat



Lanjut membaca “Pahlawan Islam”  »»

Ustadzku

Setiap sore setelah maghrib
Dirimu datang tuk mengajariku
Dalam belajar dan menghafal
Ayat-ayat suci Al-Qur'an

Dirimu tak pernah bosan
Walaupun murid-muridmu
Ada yang sudah diajari
Dalam membaca dan menghafal

Ayat-ayat suci Al-Qur'an

Namun dirimu tak pernah gentar
Untuk mengajari murid-muridnya
Agar kelak mereka semua pandai
Dalam beribadah dan mencari ilmu

Ustadzku yang penuh pengabdian
Aku selalu berdoa agar
Allah selalu melimpahkan
Rizki dan keselamatan untukmu
Amien.

Karya: Ermawaty Susilo (Purworejo, Jateng)

Sumber: Kumpulan Puisi Islami, Majalah Sahabat)



Lanjut membaca “Ustadzku”  »»

Fungsi Mujahidin

Allahu Akbar, Allahu Akbar
karena Dialah jadi segala yang ada
Dia yang memberi nafas segala yang hidup
Tanpa diminta Dia beri

Manusia dan Jin Dia jadikan
hanya untuk ...
mengabdi ...
kepada Nya saja

Wajarlah ...
Mujahidin berkata:
biar tubuh berserakan
di cencang-cencang
di potong-potong
walau langit di atap dengan Jaker F-16 nya
membom-bardir
di segenap lurah dan bukit
semuanya itu
tak akan terasa
hidup atau mati
sama-sama berada di sisi Allah
Tujuan hidup hanyalah
mengabdi kepada Nya saja


Karya : Sukajadi (Pekanbaru)

Sumber : Kumpulan Puisi Islami, Majalah Sahabat



Lanjut membaca “Fungsi Mujahidin”  »»

Al Haq

Islam
Kau diturunkan di tengah-tengah keasingan
kedatanganMu mengejutkan umat manusia
Islam
Cahayamu menyinari semua kedloliman
kebenaranmu menuntun ke jalan yang lurus
Kau adalah agama yang benar
menuntun semua insan
menyirnakan semua kerusakan

Islam
Kau haq
Kau lurus
Islam
Hanya denganmulah keselamatan
bersamamulah kebahagiaan

Islam
Peluklah diri ini
dengan aqidahmu
dengan kebenaranmu
dengan kebahagiaanmu
Islam
Kaulah satu-satunya agama yang haq


Karya: Lathief Atsman (Ponpes Islam Al-Mukmin)

Sumber: Kumpulan Puisi Islami, Majalah Sahabat

Lanjut membaca “Al Haq”  »»

Selamat Jalan Nia

Innalillahi wa inna ilaihi raji'uun. Telah berpulang ke Rahmatullah, ananda:

Ania Ukhti Paramadina.

Smg amal ibadahnya diterima oleh Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan oleh-Nya. Amiin.





Lanjut membaca “Selamat Jalan Nia”  »»

Bulan Suci

>> Monday, August 9, 2010

Kami telah sampai di pintumu
Bulan penghulu dari segala bulan
Betapa besar dan agung rahmatMu
Di setiap langkah usia kami, Kau pertemukan

Bulan suci, bulan pengampunan
Dari tumpukan langkah yang terluka
Kami mohon kehadiratMu ya Tuhan
Kuatkan jasmani dan Rohani untuk beribadah

Bulan suci, bulan pendidikan
Membina rasa menghalau kemungkaran
Allah telah belenggu semua setan
Dan perlicin jalan untuk keimanan

Bulan suci, bulan penuh rahmat
Hanya ada sekali dalam setaun
Rindu kami mendamba setiap saat,
Sepanjang usia semoga kita tetap rukun


Karya: Mussollini (Siantar, Sumut)

Sumber: Kumpulan Puisi Islami, Majalah Sahabat

Lanjut membaca “Bulan Suci”  »»

Nenek Pemulung di Pulau Untung Jawa

>> Sunday, August 8, 2010

Perawakannya kecil. Di wajah dan dahinya tampak jelas kerutan tanda usianya sudah lanjut. Sambil menggendong karung plastik, dia berjalan menyusuri pantai Pulau Untung Jawa. Seorang diri. Nenek ini cekatan memunguti aneka benda plastik yang bertebaran di bibir pantai.

Satu, dua, tiga jam. Dia terus berjalan menyusur pantai, berharap ada limpahan “rezeki” berupa sampah plastik yang terbawa oleh ombak Laut Jawa. Sesekali dia rehat dengan berjongkok. Sudah pasti, dia sangat kelelahan.

“Nenek itu orang yang paling kasihan se Pulau ini, Mas…,” kata salah seorang penjual minuman keliling di pantai Pulau Untung Jawa.

Nenek itu sering disapa Nek Ami. Dia satu-satunya wanita sepuh yang berprofesi sebagai pengumpul plastik bekas di Pulau Untung Jawa. Di usianya yang sudah senja, dia masih berkutat dengan ketidakpastian hidup.

Dalam sehari, rata-rata dia berhasil mengumpulkan 2 kilogram sampah plastik yang kemudian dia jual Rp 2 ribu per kilonya. Sejak matahari mulai terbit, dia sudah berangkat ke “kantor”-nya di pantai. Dia mengacak-acak onggokan-onggokan sampah yang terbawa ombak.

“Nenek mah udah lahir lama sebelum merdeka, tong (Mas)…,” tuturnya. Itu berarti usianya sudah lebih dari 65 tahun. Bisa jadi 70 atau 80 tahun. Sambil asyik memilah sampah, dia bercerita bahwa di pulau ini tidak ada orang yang seperti dirinya.

“Orang pasti malu jadi tukang ngambilin ‘mainan’ (istilah dia untuk sampah plastik), tapi mau begimana? Nenek masih butuh makan, nggak ada yang ngejamin (menjamin),” ungkapnya.

Obrolan kami berlangsung singkat, karena sudah mau magrib. Nek Ami pamit pulang. Rumahnya ada di bagian belakang pulau. Sekira 10 meter di belakangnya terdapat hutan bakau yang berbatasan dengan laut lepas. Air di rumahnya pun asin. Rumah itu sangat sederhana. Di depannya terdapat bangku panjang sebagai tempat dia biasa selonjoran selepas bekerja.

Mari berhitung sederhana. Harga sampah Rp 2 ribu per kilogram. Bila Nek Ami ini hanya mampu “menghasilkan” 2 kilogram saja sehari, berarti penghasilannya tiap hari hanya Rp 4 ribu. Sebuah angka yang hanya cukup untuk membeli sepiring lontong sayur tanpa telur.

Namun, tidak terlihat kerisauan, kecemasan, atau keluh kesah di wajahnya. Salut. Nek Ami adalah sosok yang tetap punya wibawa, harga diri, dan martabat yang tinggi walaupun dia secara materi tergolong dhuafa. Tidak terucap sedikit pun kata mengiba-iba dari bibirnya.

“Yang penting bisa makan apa aja, masih bisa jalan, masih bisa ngeliat,” ujarnya lirih sambil mengunyah sirih yang jadi camilan favoritnya.

Nek Ami, boleh jadi miskin harta, tapi sungguh kaya jiwa. Nek Ami secara tidak langsung menjadi bagian dari usaha pelestarian lingkungan dengan menjadi pengumpul sampah. Subhanallah, hidup ini memang penuh hikmah. (Liputan Dompet Dhuafa)

foto ilustrasi: ferrari


Sumber: www.eramuslim.com



Lanjut membaca “Nenek Pemulung di Pulau Untung Jawa”  »»

Monyet

Seorang pemburu junior tampak kesulitan ingin menangkap monyet berekor panjang dalam keadaan hidup. Walau di hutan yang begitu banyak kelompok monyet berekor panjang, tetap saja si junior kehabisan akal. Pasalnya, monyet-monyet itu begitu gesit dan cekatan.

Seorang pemburu senior pun akhirnya menghampiri pemburu junior untuk memberikan trik khusus. “Sebenarnya, menangkap monyet jenis itu dalam keadaan hidup sangat mudah,” ucapnya memecah kebingungan sang junior.

Sang pemburu senior pun mengambil sebuah toples yang mirip sebuah botol. Bedanya, leher toples itu lebih besar sedikit dan lebih panjang dari leher botol.

“Untuk apa toples aneh ini?” ucap sang pemburu junior masih dalam keadaan bingung.

“Kamu tinggal meletakkan sebutir kacang ke dalam toples, dan memendam toples ini dalam tanah,” ucap sang pemburu senior sambil memberikan toples berisi kacang itu kepada si junior.

Setelah toples dipendam, mereka pun mengintip dari kejauhan. Benar saja, tak lama kemudian seekor monyet tampak mengendap-endap membaui kacang yang ada dalam toples. Setelah tangannya masuk ke toples, sang monyet menjerit-jerit. Sang monyet sudah masuk perangkap pemburu.

Mendapati itu, sang junior benar-benar keheranan dengan cara kerja perangkap monyet itu. ”Lho, kenapa monyet tidak bisa melepaskan tangannya, padahal sebelumnya ia bisa memasukkan tangannya ke dalam toples?” tanya sang junior.

”Itulah sifat monyet, saudaraku. Tangannya tidak bisa ia keluarkan dari toples, karena sang monyet tidak mau kehilangan sebutir kacang yang ada di genggamannya,” jelas sang pemburu senior.

**
Kalau kita mau bercermin dengan tingkah dan perilaku alam di sekitar kita, begitu banyak pelajaran yang bisa diambil.

Boleh jadi, tidak sedikit dari kita yang kehilangan rasionalitas demi ingin tetap menggenggam sesuatu yang sebenarnya kecil. Juga, tidak sedikit dari kita yang sulit menemukan luasnya akal sehat karena terkungkung dalam kerdilnya kebencian dan dendam. (muhammadnuh@eramuslim.com)


Sumber: www.eramuslim.com

Lanjut membaca “Monyet”  »»

Usai Penampakan Tiga Planet, Hujan Meteor Bakal Hiasi Langit Ramadan

>> Saturday, August 7, 2010



Hujan meteor perseid selalu berulang-ulang tiap tahunnya pada pertengahan bulan agustus. Puncaknya pada tanggal 12 Agustus tepatnya. Fenomena ini dapat dilihat dengan mata telanjang pada konstelasi perseus di timur laut. foto: blackpearl99.wordpress.com


TEMPO Interaktif, New York - Pengamat langit dimanjakan oleh rentenan fenonema alam pekan-pekan ini. Venus, Mars, dan Saturnus akan terus mejeng bareng menghiasi langit mulai sejam setelah Matahari terbenam sampai akhir malam.

Ketiga planet itu membentuk formasi segitiga dengan Venus, Sang Dewi Kecantikan, bersinar paling terang di titik bawah. Planet merah Mars mengiringinya di kiri atas dan Saturnus di sisi kanan. "Ketiganya bergerombol di area yang relatif kecil dan membentuk formasi yang memikat," ujar Joe Rao, astronom yang menulis untuk situs Space.com, Sabtu (7/8).

Venus, dia melanjutkan, mudah terlihat dengan mata telanjang hanya dengan memandang ke arah barat dan barat laut. "Mars dan Saturnus sulit, karena sinarnya cuma 1/150 dari Venus," kata Rao. Dia menganjurkan penggunaan teropong untuk bisa melihat formasi segitiga planet itu. "Tapi masyarakat di daerah pedesaan tidak akan kesulitan menemukan trio itu," katanya.

Venus, Mars dan Saturnus bakal mengakhiri penampilan bareng mereka, yang dimulai awal bulan lalu, pada 12 Agustus mendatang. Badan Antariksa Amerika Serikat NASA mengatakan planet itu menghilang di kegelapan langit sekitar pukul 10 malam.

Nah, saat itulah fenomena langit berikutnya menyusul: hujan meteor Perseid. Fenomena ini sebenarnya telah berlangsung sejak 17 Juli, namun mencapai puncaknya pada 12 Agustus, bertepatan dengan awal bulan suci Ramadan.

Hujan meteor Perseid muncul akibat serpihan ekor Komet Swift-Tuttle, yang melintasi Galaksi Bima Sakti 133 tahun sekali. "Bumi melewati garis orbitnya. Ketika memasuki lapisan atmosfir, serpihan ekor komet menguap, dan menciptakan meteor," kata Rao.

Jika cuaca mendukung, masyarakat bisa melihat hujan bintang jatuh di semua tempat. "Paling bagus lihat di langit yang gelap, jauh dari cahaya kota," ujarnya. Menurutnya, waktu terbaik untuk menyaksikan show spektakuler ini ada dua malam: Rabu 11 Agustus menjelang tengah malam sampai menjelang subuh Jumat 13 Agustus. "Pengamat langit yang sabar, didukung cuaca bagus, bisa melihat sampai 60 bintang jatuh per jam," kata Rao.

SPACE.COM | REZA M





Lanjut membaca “Usai Penampakan Tiga Planet, Hujan Meteor Bakal Hiasi Langit Ramadan”  »»

Selama Ramadan, Mesjid Disuplai Air Gratis

SABTU, 07 AGUSTUS 2010 | 20:10 WIB

TEMPO Interaktif, Makassar - Perusahaan Daerah Air Minum Kota Makassar akan memberikan pelayanan air secara gratis kepada seluruh pelanggan mesjid yang ada di Makassar, selama bulan suci Ramadan.

"Pelayanan air gratis tersebut terhitung penggunaan air selama bulan Agustus, pencatatan bulan September dan pembayaran bulan Oktober 2010," kata Juru Bicara Perusahaan Daerah Air Minum, Jufri Sakka kepada Tempo sore tadi.

Selain menyajikan pelayanan air gratis untuk mesjid-mesjid, kata Jufri, pihak perusahaan juga memberikan potongan harga 20 persen pada pelanggan baru. Masing-masing potongan biaya pemasangan golongan rumah tangga menengah dan golongan niaga kecil.

Biaya pemasangan sebelum potongan harga yaitu Rp 1,25 juta untuk rumah tangga golongan bawah, Rp 1,5 juta untuk rumah tangga menengah ke atas. Dan Rp 2 juta untuk tarif niaga kecil.

Menurut Jufri, pihak perusahaan memberikan keringanan pada masyarakat ini, juga dalam rangka Hari Ulang Tahun ke-35 PDAM Makassar yang jatuh pada 9 Agustus nanti. "Keringanan pembayaran sambungan baru, berlaku 8 Agustus hingga 8 September," ujarnya.

Pada usianya yang sudah dewasa ini, perusahaan daerah air minum diharapkan bisa memberikan pelayanan yang semakin optimal dan memuaskan.

Adapun puncak peringatan ulang tahun PDAM Makassar akan digelar Senin lusa, dengan menggelar upacara yang dipimpin langsung Wali Kota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin.

SUKMAWATI


Lanjut membaca “Selama Ramadan, Mesjid Disuplai Air Gratis”  »»

Inilah Beda Redenominasi dengan Sanering

>> Friday, August 6, 2010

TEMPO Interaktif, Jakarta -Untuk mencegah salah pengertian antara redenominasi dengan sanering, Bank Indonesia menjelaskan perbedaannya secara rinci. Begini rinciannya.

1. Pengertian.
Redenominasi adalah menyederhanakan denominasi (pecahan) mata uang menjadi pecahan lebih sedikit dengan cara mengurangi digit (angka nol) tanpa mengurangi nilai mata uang tersebut. Misal Rp 1.000 menjadi Rp 1.
Hal yang sama secara bersamaan dilakukan juga pada harga-harga barang, sehingga daya beli masyarakat tidak berubah.
Sanering adalah pemotongan daya beli masyarakat melalui pemotongan nilai uang. Hal yang sama tidak dilakukan pada harga-harga barang, sehingga daya beli masyarakat menurun.

2. Dampak bagi masyarakat.
Pada redenominasi, tidak ada kerugian karena daya beli tetap sama.


Pada sanering, menimbulkan banyak kerugian karena daya beli turun drastis.

3. Tujuan
Redenominasi bertujuan menyederhanakan pecahan uang agar lebih efisien dan nyaman dalam melakuan transaksi.Tujuan berikutnya, mempersiapkan kesetaraan ekonomi Indonesia dengan negara regional.

Sanering bertujuan mengurangi jumlah uang yang beredar akibat lonjakan harga-harga. Dilakukan karena terjadi hiperinflasi (inflasi yang sangat tinggi).

4. Nilai uang terhadap barang.
Pada redenominasi nilai uang terhadap barang tidak berubah, karena hanya cara penyebutan dan penulisan pecahan uang saja yang disesuaikan.

Pada sanering, nilai uang terhadap barang berubah menjadi lebih kecil, karena yang dipotong adalah nilainya.

5. Kondisi saat dilakukan.
Redenominasi dilakukans saat kondisi makro ekonomi stabil. Ekonomi tumbuh dan inflasi terkendali.

Sanering dilakukan dalam kondisi makro ekonomi tidak sehat, inflasi sangat tinggi (hiperinflasi).

6. Masa transisi
Redenominasi dipersiapkan secara matang dan terukur sampai masyarakat siap, agar tidak menimbulkan gejolak di masyarakat.

Sanering tidak ada masa transisi dan dilakukan secara tiba-tiba.

7. Contoh untuk harga 1 liter bensin seharga Rp 4.500 per liter.
Pada Redenominasi, bila terjadi redenominasi tiga digit (tiga angka nol), maka dengan uang sebanyak Rp 4,5 tetap dapat membeli 1 liter bensin. Karena harga 1 liter bensin juga dinyatakan dalam satuan pecahan yang sama (baru).

Pada Sanering, bila terjadi sanering per seribu rupiah, maka dengan Rp 4,5 hanya dapat membeli 1/1000 atau 0,001 liter bensin.



MARIA


Lanjut membaca “Inilah Beda Redenominasi dengan Sanering”  »»
bisnis syariah

Blogger

Komentar Artikel

Artikel Terbaru

Glitter Words
Belajar menjadi pembelajar yang baik

(c) 2009, Butiran Pasir

  © Blogger templates Shiny by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP